1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jaringan Teroris ISIS di Jerman?

Nina Werkhäuser (ml/vlz)14 September 2016

Lewat penangkapan tiga warga Suriah Selasa kemarin, aparat keamanan Jerman mungkin berhasil mencegah terjadinya serangan teror. Menurut laporan ketiga pria itu diselundupkan masuk Jerman sebagai pengungsi.

https://p.dw.com/p/1K1mV
Deutschland Syrer wegen IS-Terrorverdacht vor Bundesgerichtshof in Karlsruhe
Foto: Reuters/R. Orlowski
Menurut keterangan Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maizière (CDU), tiga orang warga Suriah itu masuk Jerman November 2015. Diduga kuat, mereka menunggu perintah berikutnya dari organisasi teror yang menyebut diri "Islamic State" atau ISIS.
Kemungkinan ini sebuah sel teror yang selama ini "tidur", demikian dinyatakan de Maizière di Berlin. Ia menambahkan, "Dengan penangkapan, aparat keamanan ingin mencegah terjadinya serangan yang mungkin dilakukan ketiga orang tersebut."
Tiga warga Suriah yang berusia 17, 18 dan 26 tahun itu ditangkap Selasa pagi (13/09) di Jerman utara. Aparat keamanan juga menggeledah tempat tinggal mereka di tempat penampungan pengungsi. Lebih dari 200 polisi terlibat dalam aksi tersebut.
Salah satu dari tiga orang itu dihadapkan ke Kejaksaan Agung di Karlsruhe petang kemarin (13/09). Dua orang lainnya dihadapkan pagi hari ini (14/09). Seorang hakim penyelidik akan menentukan apakah mereka akan terus ditahan.
Thomas de Maiziere
Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de MaizièreFoto: picture-alliance/dpa/M.Kappeler
Menurut hasil penyelidikan jawatan kriminal federal Jerman, BKA, ketiga pria itu sudah membawa perintah dari ISIS atau siap melaksanakan perintah yang belum datang. Mereka mendapat paspor dari ISIS dan uang kontan ribuan Dolar serta smartphone yang sudah dilengkapi program komunikasi. Tapi menurut Kejaksaan Agung, sejauh ini belum bisa ditetapkan tugas atau petunjuk yang diberikan kepada mereka.
Kaitan dengan serangan di Paris
Ketiga orang itu dilaporkan punya kaitan dengan sejumlah serangan yang terjadi di Paris November tahun lalu. 13 November 2015, teroris yang punya kaitan dengan ISIS menyerang aula konser Bataclan dan sejumlah sasaran lainnya di ibukota Perancis. Akibat serangan 130 orang tewas. Dua penyerang dilaporkan datang ke Eropa dengan menyamar sebagai pengungsi.
Dari semua petunjuk ditarik kesimpulan, kelompok yang aktif dalam serangan di Paris juga mendatangkan tiga orang ini ke Jerman. Demikian de Maizière. Mereka datang ke Eropa barat lewat rute Balkan. Semua dokumen perjalanan diduga keras juga berasal dari sumber sama seperti pelaku serangan di Paris.
Pengawasan Berbulan-Bulan
Sebelum penangkapan diadakan penyelidikan beberapa bulan, di mana ketiga warga Suriah itu juga diawasi. Menurut Kejaksaan Agung, warga Suriah yang berusia 17 tahun, yang mengaku bernama Mahir Al-H. selambatnya akhir September 2015 jadi anggota ISIS di Rakka. Di sana ia mendapat pelatihan, termasuk menangani senjata api dan bahan peledak. Oktober 2015 ia menyatakan bersedia ikut dengan dua orang lainnya ke Eropa.
Tempat penampungan pengungsi di Großhansdorf, tempat tinggal tiga warga Suriah yang ditangkap.
Tempat penampungan pengungsi di Großhansdorf, tempat tinggal tiga warga Suriah yang ditangkap.Foto: picture-alliance/dpa/D. Reinhardt
De Maizière menekankan, selama ini ketiga orang itu belum melaksanakan tindakan berbahaya. Tetapi untuk mengadakan penangkapan harus ditunggu waktu yang tepat, agar perintah penangkapan juga bisa dipertanggungjawabkan.
Bukan satu-satunya
Menteri Dalam Negeri Jerman juga menyatakan, aparat keamanan menganalisa semua petunjuk dari dalam dan luar negeri. "Situasi keamanan di Jerman tetap serius. Bahaya tetap ada."
Aparat keamanan terus mengawasi orang-orang yang dicurigai dan kemungkinan adanya jaringan. Pengungsi tidak boleh secara umum diduga teroris, demikian ditekankan de Maizière. Tapi ada petunjuk bahwa di antara pengungsi juga ada orang yang mungkin teroris atau simpatisan teroris. Saat ini sedang berjalan 60 proses penyelidikan.