1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jatuh Bangun Perekonomian Sachsen-Anhalt

23 Agustus 2011

Perusahaan teknik level menengah Jerman yang inovatif dan terdepan identik dengan negara bagian Baden-Württemberg. Kini sejumlah perusahaan di kawasan timur Jerman, terutama di Sachsen-Anhalt, mulai menarik perhatian.

https://p.dw.com/p/12Lx7
Contoh produk AEM, yakni motor listrik buatan Dessau, Sachsen-Anhalt.
Contoh produk AEM, yakni motor listrik buatan Dessau, Sachsen-Anhalt.Foto: DW

Warga Sachsen-Anhalt mengaku gemar bangun pagi. Seperti mereka gembar-gemborkan dalam kutipan iklan berikut, "Kami bangun pagi, jadi kami lebih segar. Pasti dari Sachsen-Anhalt.." Begitulah isi iklan promosi wilayah untuk menyoroti industri inovatif mereka. Dulu, Sachsen-Anhalt kerap tidak diperhitungkan. Padahal sebelumnya banyak produk kimia Jerman Timur diproduksi disana dan menjadi lokasi konglomerasi di bidang teknik.

Reunifikasi Jerman membawa kemunduran

Ibukota negara bagian Magdeburg terutama menjadi asal muasal teknik mesin. Namun kemudian reunifikasi Jerman datang, yang berarti akhir bagi banyak bisnis di Sachsen-Anhalt. Produksi mereka kerap ketinggalan dalam hal teknologi terkini, dinilai tidak efisien dan membahayakan lingkungan.

Tapi ternyata tidak semua perusahaan gulung tikar. Termasuk industri pompa di kota terbesar di negara bagian Sachsen-Anhalt, Halle, yang memiliki sejarah sepanjang 140 tahun. Sejak tahun 1991, industri pompa di Halle diambil alih KSB, salah satu perusahaan terdepan di pasar pompa dan katup. Kini KSB menawarkan solusi menyeluruh bagi pengolahan air limbah di Halle.

Produksi pompa kelas dunia

Pompa produksi KSB, terutama untuk saluran air pembuangan, digunakan di kota-kota mulai dari Berlin hingga Singapura. Manajer pabrik di Halle, Christian Haag, dengan bangga mengatakan bahwa pabrik desalinasi terbesar di dunia yang terletak di Sydney, dilengkapi dengan pompa-pompa buatan Jerman untuk membuat tawar air laut.

Manajer pabrik, Christian Haag.
Manajer pabrik, Christian Haag.Foto: IMG/Sarah Koßmann

"Dalam beberapa tahun terakhir kami terlibat dalam sejumlah proyek menarik. Salah satunya Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia, setinggi 860 meter. Kami mengurus suplai air dan air dingin untuk menara tersebut. Burj Khalifa memiliki gardu pompa di 30 lantai. Sudah seperti kota vertikal. Cairan untuk pendingin ruangan dan seluruh suplai air harus dipompa ke atas, dan tentunya air limbah harus turun dari 860 meter atau 164 lantai yang ada," jelas Haag.

Produksi derek sesuai kebutuhan

Baik di pabrik-pabrik besar yang memproduksi pompa ataupun bisnis lainnya di wilayah Sachsen-Anhalt, yang namanya derek untuk mengangkut alat berat pasti diperlukan. Banyak dari derek tersebut datang dari kota kecil Köthen di Sachsen-Anhalt. Produsen derek yang kini berada di bawah perusahaan Jerman Barat, Georgsmarienhütte, telah beroperasi selama 77 tahun. Selama itu pula, perusahaan tersebut sukses menyediakan derek khusus. Maksudnya khusus? Ingro Brötzmann, kepala konstruksi derek di Köthen menjelaskan.

Pabrik produsen derek di Köthen.
Pabrik produsen derek di Köthen.Foto: DW

"Pertama-tama, kami menyediakan derek yang sesuai permintaan dilengkapi perawatan teknis khusus. Kebanyakan saingan kami menyediakan produk-produk katalog, jadi tipe dan model derek yang dijual sudah ditentukan. Sedangkan kami menuangkan teknik dan teknologi bagi derek buatan kami, sehingga sesuai dengan solusi transportasi khusus yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi konsumen," ujar Brötzmann.

Contohnya, derek yang mampu bertahan di tengah panas yang ekstrem seperti di pabrik baja. Atau solusi di lapangan seperti suplai listrik bagi derek yang membutuhkan kabel sepanjang 4 kilometer. Solusi semacam ini tentunya menelan biaya. Terkadang mencapai 10 juta Euro. Tapi mentalitas penuh solusi semacam ini juga yang mendorong datangnya permintaan derek dari luar Jerman. "Permintaan terbanyak datang dari negara-negara Eropa seperti Swedia, Italia, negara-negara Benelux. Itulah pasar utama kami. Duapertiga bisnis kami datang dari ekspor," lanjut Brötzmann.

Kendala tenaga kerja

Sayangnya perusahaan-perusahaan di Sachsen-Anhalt tidak bisa hanya mengandalkan pompa atau derek kelas dunia. Tenaga kerja, terutama generasi muda, masih saja diperlukan lebih dari 20 tahun sejak reunifikasi Jerman. Banyak perusahaan yang mengeluh kekurangan tenaga kerja ahli maupun generasi penerus. Mungkin itu juga mengapa, promosi wilayah Sachsen-Anhalt bukan hanya mengangkat kesuksesan berbagai perusahaan yang ada, namun juga memastikan bahwa wilayah tersebut tetap menarik minat warga Jerman.

"Apa yang sudah terjadi di negara ini, orang-orang berkata hidup susah, tidak ada kesempatan? Bos dalam hidup ya anda sendiri. Mari tunjukkan kepada dunia, apa yang bisa anda lakukan. Raih masa depan. Semuanya ada disini. Tunjukkan kepada negeri apa yang ada di pikiran anda. Semuanya disini. Jangan menyerah begitu saja. Itulah mengapa kami disini.." kembali cuplikan iklan promosi Sachsen-Anhalt.

Insa Wrede/Carissa Paramita

Editor: Edith Koesoemawiria