1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jepang Berjuang Kontrol Bocornya Radioaktif

13 Maret 2011

Setelah gempa dan tsunami hebat di Jepang, Jumat (11/03), jumlah korban tewas meningkat. Menyusul ledakan di sebuah reaktor di PLTN Fukushima 1, situasi di wilayah bencana bertambah tegang.

https://p.dw.com/p/R8rP
PLTN FukushimaFoto: AP

Setelah sistem pendingin di sebuah bangunan lainnya di PLTN Fukushima gagal bekerja, pemerintah Jepang kini menyebut terjadinya kebocoran unsur radioaktif. Kantor berita di Jepang melaporkan, tingkat radiasi sekitar reaktor atom sementara ini berkisar pada 1557 sievert, sedangkan yang diizinkan hanya 500. Pengamat mengatakan, ini adalah reaktor keenam yang mengalami masalah sistem pendingin, yakni di PLTN Fukushima 1 dan juga di Fukushima 2. Dan kini reaktor 3 juga gagal berfungsi.

Menurut keterangan resmi, sedikitnya 22 warga dirawat di rumah sakit akibat radiasi. Secara tidak resmi warga yang terkena radiasi mencapai 160 . Sebelumnya pemerintah bersikukuh, tidak ada bahaya langsung bagi penduduk. Sementara ini 400.000 orang sudah dievakuasi dari timur laut Jepang. Dari wilayah radius 20 kilometer dari reaktor Fukushima 1 dan 2 saja warga dievakuasi 200.000 orang. Jurubicara kabinet Jepang, Yukio Edano mengutarakan bahwa tidak mungkin memeriksa secara langsung, apa yang terjadi di dalam reaktor: „Kami berasumsi, situasi di reaktor nomor 3 telah dapat dikontrol. Sistem sirkulasi air pendingin bagi reaktor ini terhenti, dan kami berupaya mengurangi tekanan di dalam reaktor. Bila kami dapat mengeluarkan udara dan memompa air, kami dapat menstabilkan reaktor. Radioaktif akan terlepas melalui proses itu, namun tidak menimbulkan ancaman bagi kesehatan."

Fukushima 2011 Karte Überblick Lage Japan
Foto: DW

Peningkatan aktifitas radioaktif tercatat di sekitar Onagawa

Kantor berita Jepang, Kyodo melaporkan, di sekitar PLTN Onagawa di prefektur Miyagi terdapat peningkatan aktifitas radioaktif. Tetapi saat ini diperkirakan bahwa peningkatan itu tidak berasal dari reaktor setempat. Pakar menduga, bahwa angin yang membawa radioaktif dari provinsi Fukushima.

Sementara itu, korban gempa diperkirakan mencapai ribuan. Di Miyagi saja sekitar 10.000 orang dinyatakan hilang. Ini berarti lebih separuh dari penduduk wilayah itu. 100.000 tentara dikerahkan untuk membantu penduduk. Bantuan internasional juga berdatangan, di antaranya dari Jerman dan Cina. Seorang relawan Cina mengutarakan: „Kali ini kami terutama membawa peralatan pencarian dan penyelamatan, tetapi juga perlengkapan bagi perlindungan kami sendiri."

Gempa bumi hari Jumat lalu (11/03) merupakan yang terburuk di sejarah Jepang. Pakar bahkan meningkatkan kekuatan gempa dari 8,9 menjadi 9, 0 pada skala Richter, hampir sama kuatnya dengan gempa bumi Desember 2004 yang menimbulkan tsunami dahsyat di Samudera India termasuk kawasan Indonesia, yakni 9,1 pada skala richter.

Nicola Szabo/Christa Saloh

Editor: Dyan Kostermans