1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jepang Peringati Bencana Gempa dan Fukushima

11 Maret 2013

Dua tahun lalu, gempa bumi hebat dan tsunami menewaskan ribuan orang di Jepang. Ledakan terjadi di reaktor nuklir Fukushima dan mengakibatkan pencemaran radioaktif.

https://p.dw.com/p/17unq
Residents pray at the memorial alter at the Okawa elementary school in Ishinomaki city, Miyagi prefecture on March 11, 2013.
Peringatan bencana gempa Fukushima 2013Foto: TOSHIFUMI KITAMURA/AFP/Getty Images

Hari Senin ini (11/03) Jepang memperingati bencana hebat yang terjadi dua tahun lalu. Pukul 14.46 waktu setempat dilangsungkan acara mengheningkan cipta di berbagai kawasan . Kaisar Hirohito dan Ratu Michiko melangsungkan acara peringatan di Tokyo bersama-sama para keluarga korban dan para pejabat negara.

Sekitar 19.000 orang tewas, ketika gempa bumi hebat mengguncang timur laut Jepang 11 Maret 2011. Gempa berkekuatan 9 skala Richter itu disusul oleh gelombang tsunami setinggi sampai 20 meter yang menyapu kawasan permukiman di daerah pantai. Gempa dan tsunami kemudian menyebabkan kecelakaan besar di reaktor atom Fukushima.

Sekitar 2700 orang masih dinyatakan hilang. Banyak penduduk yang sampai sekarang masih tinggal di tempat penampungan darurat.

Diskusi tentang tenaga nuklir

Sampai terjadinya bencana Fukushima, Jepang tidak pernah mempertanyakan penggunaan tenaga nuklir. Pembangunan reaktor nuklir terus diperluas. Tapi setelah terjadi ledakan di reaktor Fukushima, semua 50 reaktor nuklir yang aktif sempat dihentikan operasinya. Bulan September 2012, pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Yoshihiko Noda mengumumkan rencana meninggalkan tenaga nuklir sampai tahun 2040.

Tapi pemerintahan baru pimpinan Perdana Menteri Shinzo Abe yang terbentuk akhir 2012 menyatakan akan meninjau kembali rencana itu. Shinzo Abe tidak menutup kemungkinan akan dibangun reaktor nuklir yang baru.

Kapan reaktor nuklir yang dihentikan operasinya akan bekerja kembali, masih akan ditetapkan setelah ada standar keamanan yang baru. Jepang adalah konsumen listrik ketiga terbesar dunia. Hanya Amerika Serikat dan Cina yang menggunakan lebih banyak listrik.

Debat pengukuran radiasi

Para pengeritik menuduh pemerintah dan media di Jepang terlalu meremehkan dampak bencana atom Fukushima. Dinas Energi Atom Jepang mengumumkan, tingkat radiasi pada radius 80 kilometer di sekitar reaktor yang rusak menurut pengukuran antara April 2011 dan November 2012 turun hampir setengahnya.

Alasannya, menurut kantor berita Kyodo, partikel-partikel radioaktif di kawasan dengan banyak bangunan dan jalan beraspal tercuci oleh air hujan. Pemerintah mengukur tingkat radiasi satu meter di atas tanah.

Jumlah penyakit kanker yang muncul di Jepang diperkirakan akan meningkat lebih tinggi dari yang diharapkan semula. Demikian perhitungan yang dilakukan oleh tim dokter internasional dari organisasi pencegahan perang nuklir IPPNW. Organisasi ini menerangkan di Berlin, radiasi di Jepang akan menyebabkan 40.000 sampai 80.000 kasus kanker.

Selain itu, sekitar 37.000 kasus kanker diperkirakan muncul karena bahan makanan yang terkena radiasi. Dampak radiasi pada anak-anak dan bayi yang belum lahir masih terlalu disepelekan, demikian kritik para dokter.

Demonstrasi menentang atom

Aksi protes menentang tenaga nuklir terus berlangsung. Memperingati dua tahun bencana Fukushima, ribuan orang di Tokyo menggelar protes menentang penggunaan tenaga nuklir.

Aksi peringatan bencana Fukushima tidak hanya berlangsung di Jepang, melainkan juga di Eropa. Di Paris, menurut keterangan penyelenggara, sekitar 20.000 orang ikut dalam aksi rantai manusia menentang nuklir. Polisi menyatakan, peserta yang ikut hanya 4.000 orang.

Demonstrasi juga digelar di Jerman. Di Grohnde di negara bagian Niedersachsen, sekitar 20.000 orang melakukan aksi protes menentang operasi reaktor nuklir di kawasan itu.

HP/CS (afp, dpa, ap)