1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jepang Usul Pembentukan Blok Asia Timur

24 Oktober 2009

Pada pertemuan dengan para pemimpin ASEAN, Jepang mengusulkan pembentukan Masyarakat Asia Timur yang dapat mengambil peran pemimpin dalam usaha global untuk bangkit dari krisis ekonomi.

https://p.dw.com/p/KEPi
PM Jepang Yukio Hatoyama menekankan pentingnya melibatkan AS di Asia Timur.Foto: AP

Usulan Jepang tentang blok baru itu mencakup ke-10 negara anggota ASEAN dengan 6 mitra regionalnya, Cina, Jepang, Korea Selatan, India, Australia dan Selandia Baru. Namun muncul diskusi tentang perlu tidaknya melibatkan AS dalam blok tersebut.

PM Jepang Yukio Hatoyama mengatakan, Jepang menempatkan aliansi AS-Jepang sebagai landasan diplomasinya. Secara tegas ia mendorong kerjsama regional di Asia Timur dengan visi jangka panjang membentuk Masyarakat Asia Timur.

Sebuah blok perdagangan regional baru yang terinspirasi UE, mencakup ASEAN dan enam negara mitra, yaitu Jepang, Cina, Korea Selatan, India, Australia dan Selandia Baru.

Jurubicara PM Hatoyama mengatakan, sejumlah pemimpin ASEAN menyatakan dukungan bagi blok tersebut, tapi tak seorangpun bicara tentang peran AS.

Di bawah pemerintahan Obama, Washington meningkatkan diplomasi dengan negara Asia. Asisten Menlu AS Urusan Asia Timur dan Pasifik Kurt Campbell mengatakan kepada wartawan di Beijing, dialog penting yang menyentuh masalah keamanan, ekonomi dan perdagangan seharusnya melibatkan AS.

Pembicaraan dengan mitra regional Sabtu ini merupakan bagian dari KTT ASEAN ke -15 di Hua Hin, Thailand. Konferensi diwarnai cekcok antara Thailand dan Kamboja yang menawarkan suaka pada mantan PM Thaksin Shinawatra yang di negerinya divonis dua tahun penjara karena penyalahgunaan kekuasaan.

Abhisit Vejjajiva Regierungschef Thailand
PM Thailand Abhisit Vejjajiva: Thaksin jelas tak sama dengan Suu Kyi.Foto: AP

PM Kamboja Hun Sen, yang tidak hadir dalam KTT, dikenal sebagai kawan lama Thaksin dan membandingkannya dengan tokoh oposisi Burma, Aung San Suu Kyi.

Menanggapi hal ini PM Thailand Abhisit Vejjajiva mengatakan, "Saya kuatir Hun Sen mendapat informasi yang salah. Jelas ada kesalahpahaman, jika Thaksin dibandingkan dengan Aung San Suu Kyi. Saya kira tidak banyak orang di dunia ini yang juga berpendapat Thaksin sama dengan Suu Kyi, dan alasannya sudah jelas. Saya ingin katakan, ini adalah pertemuan ASEAN. Kita berada di sini untuk membangun sebuah masyarakat, itu berarti solidaritas dan persatuan. Saya tidak mau Hun Sen menjadi korban dari orang yang merusak kepentingan negaranya sendiri dan kawasan. Saya yakin, jika mendapat informasi lebih baik, Hun Sen akan mengubah pendapatnya. “

Para pemimpin ASEAN juga menyerukan pada pemerintah militer Myanmar untuk menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil tahun depan, namun menahan diri untuk melontarkan kritik.

Pernyataan akhir bersama juga mendesak Korea Utara untuk kembali ke perundingan enam negara yang bertujuan menghentikan program senjata nuklir Pyongyang. Selain itu ditekankan perlunya melanjutkan paket rangsangan ekonomi domestik, guna menjamin dukungan bagi pemulihan krisis ekonomi global.

Pada hari pertama KTT, Jumat kemarin, ASEAN meresmikan komisi HAM antar-pemerintah yang segera disambut kritik tajam berbagai pihak. Komisi pengawas itu dinilai tidak bergigi dalam menghadapi para pelanggar HAM di kalangan ASEAN sendiri. Piagam ASEAN mencantumkan asas tidak ikut campur urusan dalam negeri negara anggota.

RP/GG/afp/dpa/rtr