1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Akui Interseksualitas

Christian Ignatzi26 Agustus 2013

Sebelumnya, jenis kelamin warga Jerman tertera dalam register kelahiran. Dalam amandemen pertama November ini kolom itu dikosongkan. Dengan demikian, interseksualitas diakui.

https://p.dw.com/p/19WAH
Fotolia #28910636 © lagom - Fotolia.com
Foto: Fotolia

Berkali-kali warga Pakistan Bindiya Rana harus menghadapi keputusan sulit ketika harus pergi ke toilet umum. Haruskah antri di barisan kamar kecil pria, atau WC perempuan? Bindiya Rana yang berusia pertengahan 30-an, adalah interseks.

Dia terlahir dengan organ seks laki-laki dan perempuan. Meski punya dua jenis kelamin, Bindiya merasa lebih feminin. Berapa banyak kaum interseksual di Pakistan tidak diketahui secara pasti. Tidak ada statistik resminya.

Sejak tahun 2010, Pakistan memiliki aturan bahwa orang yang memiliki dua jenis kelamin, sejajar dengan laki-laki dan perempuan. Sebelumnya mereka bahkan tidak diizinkan untuk didaftarkan sebagai warga negara. Dengan demikian mereka tak bisa membuka rekening bank, tidak bisa ikut memilih dalam pemilu dan kesulitan dalam menyewa apartemen atau tempat tinggal. Sejak penerapan undang-undang yang baru, kaum interseksual kini juga memiliki hak atas pendidikan dan kesehatan gratis – serta mendapat dua persen kuota untuk pekerjaan di instansi pemerintah.

Secara medis, kasus interseksualitas terjadi dalam variasi yang amat beragam. Penyebabnya bisa penyimpangan kode kromosom pada gen penentu kelamin atau gangguan hormonal. Terdapat kasus kelahiran di mana jenis kelamin bayi tidak dapat diketahui dengan pasti, karena tanda-tandanya tidak tegas. Bayi semacam ini disebut interseksual atau hermaprodit.

Masalah dengan otoritas

Di Jerman, kaum interseksual tidak mengalami kerugian di mata hukum. Namun, mereka juga harus berjuang dalam kehidupan sehari-hari, karena sebagian dari mereka sebelumnya juga dapat penugasan dari pihak otoritas: "Misalnya, di dinas militer," jelas Andrea Budzinski, ketua Masyarakat Jerman untuk Transgender dan Interseksual.

Demonstration für Intersexualität in Berlin
Demonstrasi interseksualitas di BerlinFoto: picture alliance/dpa

Mereka yang dalam akte kelahirannya tertera sebagai "laki-laki", dulu harus bergabung dengan dinas wajib militer, bahkan meskipun tubuhnya didominasi karakteristik perempuan. Sejauh ini dalam pendaftaran akte kelahiran hanya ada opsi "laki-laki" atau "perempuan" dan sebutan jender yang jelas diperlukan.

Banyak anak-anak interseks sedari dini, tanpa persetujuan mereka, mengalami perubahan jender guna memenuhi standar masyarakat. "Ini berarti bahwa banyak orang sudah dipaksa sedari bayi lewat jalan operasi, untuk memenuhi peran jender tertentu, yang di mana di kemudian hari tidak mereka inginkan," jelas Andrea Budzinski. "Ini adalah pelanggaran hak asasi manusia dalam penentuan nasib sendiri."

Peraturan baru dari November

Tanggal 1 November 2013 semua itu berubah di Jerman. Penentuan legal untuk salah satu dari dua jenis kelamin di akte kelahiran tidak lagi jadi kewajiban.

Secara hukum interseks akan diakui, sehingga orang tidak hanya terpaku pada pilihan laki-laki atau perempuan. Bayi yang baru lahir dapat memutuskan di masa depannya nanti sebagai orang dewasa, bahkan jika suatu hari nanti mereka ingin jelas menetapkan satu jenis kelamin atau tidak.

Di Jerman juga tidak ada angka resmi tentang interseks. Bahkan dalam sistem undang-undang Jerman tertera gender ketiga. "Kami menyambut ini sebagai langkah pertama, karena selama beberapa dekade, banyak orang interseksual yang tak terlindungi," kata Andrea Budzinski. Ditambahkannya: "Untuk pertama kalinya, negara sekarang mengakui bahwa ada orang-orang seperti itu, dan tidak menyudutkan mereka sebagai orang berpenyakit."

Infografik DEU Die Menschenrechtslage für homo-, bi-, trans- und intersexuelle Menschen in Europa
Infografik di Europa

Namun, peraturan baru ini juga menimbulkan pertanyaan yang belum terjawab: Apa yang akan terjadi dimasa depan, misalnya dalam hal paspor? Di beberapa negara, paspor tanpa uraian yang jelas tentang jenis kelamin bisa menimbulkan masalah.

Pertanyaan lainnya, apakah interseksual diperbolehkan untuk menikah di masa depan? Hal-hal ini masih harus diklarifikasi.

Interseksual di negara lain

Bagaimana di negara-negara lain? Di Australia, bahkan ada status tersendiri untuk interseks, yakni: "Berbeda", dan jenis "berbeda" ini dapat dimasukkan dalam penulisan di dokumen.

Bahkan negara-negara yang didominasi penduduk Muslim --seperti Afghanistan, Nepal, dan Pakistan-- mengakui adanya orang yang berjenis kelamin lebih dari satu. "Alasannya adalah bahwa interseksualitas sudah disebutkan dan diakui dalam kitab," kata Bindiya Rana, asal Pakistan. Namun di negara-negera itu, masih banyak yang harus dilakukan untuk mencapai kesetaraan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam prospek karir.

Ditambahkan Rana, pengakuan interseks di Pakistan sebagai langkah ke arah yang tepat, harus diikuti hal lain: "Jika Anda memberi seseorang identitas dan mengakui keberadaannya, mereka juga harus siap untuk berprestasi bagi negaranya."

Bindiya Rana
Bindiya RanaFoto: picture alliance/AP

Untuk di Jerman, Rana meyakini: "Langkah Jerman berikutnya adalah kesetaraan dalam kehidupan sehari-hari." Di distrik Berlin, Friedrichshain, parlemen setempat memutuskan untuk memperkenalkan tambahan toilet uniseks di gedung-gedung publik. Yang menentang menyebutnya sebagai "kegilaan politik tahun ini". Namun di sisi lain, bagi kaum interseksual, hal ini merupakan langkah penting.