1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Berdukacita bagi Gadis Pemberani

Verica Spasocska (as/vlz)4 Desember 2014

Jerman punya seorang pahlawan baru tapi sekaligus juga kehilangan seorang remaja putri ceria. Negara ini berduka atas meninggalnya Tugce perempuan keturunan Turki yang berdedikasi. Komentar Verica Spasovska.

https://p.dw.com/p/1DyaE
Mahnwache für Tugce vor Klinik in Offenbach 28.11.2014
Foto: picture-alliance/dpa/Roessler

Tugce, mahasiswi keturunan Turki, harus membayar kepedulian sipil yang ia tunjukkan untuk membela yang lemah dengan nyawanya. Dengan berani, ia menjadi pembela dua remaja putri yang diganggu lelaki, dan harus menjadi korban.

Tugce meninggal tepat di hari ulang tahunnya yang ke 23 akibat luka pukulan yang dideritanya. Seluruh Jerman berdukacita sekaligus memuji dan menghormati perempuan ceria yang berani ini. Sebagai tanda ikut berdukacita, ratusan orang berkumpul di depan rumah sakit pada senja saat alat bantu medis penunjang kehidupannya dimatikan. Ratusan ribu lainnya menyampaikan dukacita dan kekaguman lewat jejaring media sosial.

Tidak kurang dari Presiden Jerman Joachim Gauck yang menegaskan rasa ikut berdukacita kepada kedua orangtua Tugce. Gauck juga menyatalan akan mempertimbangkan pemberian medali tanda jasa Jerman bagi almarhumah atas kepedulian sipilnya.

Kematian tragis perempuan Jerman keturunan Turki berusia 23 tahun itu menyimpan peluang besar untuk mengubah pandangan negatif umum terkait debat imigrasi di Jerman. Sangat sering diskusi mengenai imigran hanya menyoroti masalah sempit seputar kasus bermasalah, kelompok pinggiran serta imigran yang tidak mau berintegrasi dan hidup dalam masyarakat paralel.

Verica Spasovska
Verica Spasovska Redaktur DW.Foto: DW/M. Müller

Tapi sekarang pahlawan itu juga memiliki latar belakang migran. Seorang remaja putri dengan akar dari Turki, yang kuliah dan ingin jadi guru, yang berminat pada kemajuan masyarakat. Perhatian kini terfokus pada seorang wakil dari kelompok besar warga dengan latar belakang migran, yang memberikan kontribusi besar bagi perkembangan kemasyarakatan di Jerman.

Data dan fakta telah menunjukkan, bahwa kaum migran secara demografi, ekonomi dan budaya justru menguntungkan Jerman. Tapi data dan fakta tidak banyak mempengaruhi diskusi warga migran, yang lebih sering diganduli emosi.

Tapi nasib tragis satu orang, sering mengubah drastis segalanya. Dalam kasus ini, seorang remaja perempuan keturunan Turki yang berani dan membayar mahal kepedulian sipil dengan nyawanya, yang menempai sebuah relung dalam hati warga Jerman.