1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Dana Tambahan 1 Miliar Euro Untuk Suriah Dari Jerman

25 April 2018

Jerman menambah dana bantuannya bagi Suriah dan pengungsi di wilayah itu sebesar 1 miliar Euro. Sebelumnya, PBB telah mendesak negara-negara donor untuk berkontribusi. Ada 13 juta warga yang membutuhkan bantuan darurat.

https://p.dw.com/p/2wbW0
Jordanien Flüchtlinge aus Syrien in Mafraq
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Muheisen

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengumumkan pada hari Rabu (25/04), Jerman akan menyumbangkan dana bantuan tambahan € 1 milyar ($ 1,22 milyar) ke Suriah dan negara-negara tetangga yang menampung pengungsi Suriah.

"Di Suriah sendiri masih ada lebih dari 13 juta orang yang bergantung pada bantuan kemanusiaan," kata Maas ketika ia tiba di Brussel.

"Kita tidak seharusnya meninggalkan rakyat Suriah sendirian," tambahnya.

Bersamaan dengan keprihatinan Jerman atas "perlindungan penduduk sipil," Maas menekankan bahwa Jerman "sangat berkomitmen pada upaya" untuk memulai kembali proses politik untuk menyelesaikan konflik.

Dari jumlah bantuan untuk Suriah yang digalang PBB tahun lalu, Jerman adalah donor terbesar dan telah berkontribusi sekitar € 4,5 miliar sejak 2012.

Bantuan darurat masih kurang

Sekitar 80 delegasi dari puluhan negara berpartisipasi dalam konferensi donor dua hari, yang diselenggarakan oleh PBB dan Uni Eropa.

PBB dan Uni Eropa berharap tidak hanya memobilisasi dukungan keuangan untuk membantu Suriah dan negara-negara tetangga, tetapi juga untuk menghidupkan kembali pembicaraan perdamaian Suriah di Jenewa yang tertunda.

Organisasi bantuan berharap donor di konferensi tahun ini akan melampaui $ 6 miliar bantuan kemanusiaan darurat yang dijanjikan tahun lalu. Para kepala badan PBB memperingatkan pada hari Selasa (24/04) bahwa hanya $ 2,3 miliar yang telah diterima sejauh ini.

Dalam tujuha tahun terakhir, perang sipil di Suriah telah menelan korban ratusan ribu orang. Jutaan warga Suriah yang melarikan diri dari konflik ditampung oleh negara-negara tetangga termasuk Turki, Libanon, Yordania, serta Jerman.

vlz/rzn (dpa, Reuters)