1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman, Perancis Razia Jaringan Teroris

Edith Koesoemawiria26 Juni 2013

Sembilan orang tersangka Islam radikal ditahan di Perancis dalam dua hari razia. Di Jerman ditemukan pesawat terbang mainan dan bahan peledak. Apakah untuk aksi terror?

https://p.dw.com/p/18wkQ
Foto: picture-alliance/dpa

Sejak penembakan mati tujuh orang Maret 2012 di Perancis oleh orang yang mengaku terinspirasi perjuangan Al Qaida, Presiden Perancis Francois Hollande menaikkan prioritas perang terhadap terorisme di negara itu. Pengawasan dalam negeripun ditingkatkan sejak Januari, saat Perancis mulai memerangi pemberontak Al Qaida di Mali.

Razia Lintas Negara

Selasa (25/06/13), Kementrian Dalam Negeri Perancis mengumumkan bahwa polisi menahan tiga orang yang diduga anggota kelompok Jihad yang mengirimkan relawan Islamis untuk bertempur di Suriah.

Perancis khawatir bahwa sekitar 200-an warga negaranya yang telah bergabung dengan kelompok anti pemerintah di Suriah, suatu saat akan kembali akan merencanakan serangan-serangan terhadap Perancis. Menteri dalam negeri Manuel Vall mengatakan sekitar 30 dari pejuang itu telah kembali, di antaranya ketiga orang yang ditahan.

Sementara itu polisi Jerman Selasa pagi (25/06/13) juga merazia sembilan gedung di tiga negara bagian Jerman dan Belgia. Ditemukan juga bukti-bukti perencanaan aksi teror yang berupa sejumlah pesawat terbang mainan dengan bahan peledak.

Deutschland Überwachungskamera und Flagge
Foto: AP

Sembilan puluh polisi dikerahkan dalam aksi penggerebekan dini hari yang berlangsung lintas negara itu. Menurut media publik Bayerischer Rundfunk, BR, dan Südwest Rundfunk, SWR, razia di Baden-Württemberg, Bayern dan Sachsen-Anhalt adalah bagian dari investigasi yang sudah berjalan selama satu tahun terakhir terhadap rencana-rencana serangan teror.

Kepolisian di Bayern dan Sachsen-Anhalt mengaku menerima informasi mengenai dua lelaki yang merencanakan aksi teror menggunakan mainan yang bisa dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu, sejumlah dokumen dan peralatan teknis disita saat penggerebekan.

Belum Pasti Teroris

Laporan BR mengaitkan dua orang yang diperiksa di Stuttgart sehubungan penggerebekan itu dengan menyebut keduanya berasal dari Tunisia. Sementara SWR melaporkan bahwa para tersangka yang sempat ditanyai adalah mahasiswa teknik di Universitas Stuttgart dan tengah menjalani program studi teknologi aviasi.

Salah seorang diantaranya, tergabung dalam Ikatan Akademisi Tunisia di Stuttgart dan menerbitkan pernyataan tertulis: "Kami memilih mengambil jarak dari kegiatan seperti itu dan menolak segala bentuk tindak terorisme.“

Symbobild Flugzeuge Terrorismus
Foto: fotolia

Sementara itu polisi Stuttgart, mengaku menyelidiki aliran dana yang terkait pencucian uang oleh sebuah organisasi Islamis.

Aksi penyergapan ini menyusul peringatan dari Dinas Intelijen Jerman, Juni 2013 dalam laporannya menyatakan, bahwa Jerman masih merupakan sasaran penting bagi kelompok teroris Islam. Jerman adalah salah satu kontributor utama bagi pasukan internasional di Afghanistan. Saat itu, direkturnya, Hans-Georg Maassen mengingatkan, bahwa kelompok Islamis bergerak dalam sel yang terpisah-pisah, sehingga menyulitkan pemantauan dan penyelidikan.

Tahun 2011, Jerman pernah mengalami satu serangan teror yang menewaskan dua orang militer udara AS di pelabuhan udara Frankfurt. Penembaknya seorang penduduk Jerman asal Kosovo yang teradikalisasi akibat menonton propaganda jihad di internet. Sejumlah upaya serangan lainnya berhasil dipupuskan.

ek/vlz (afp, dpa)