1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Tutup Sementara Sejumlah Bandara

25 Mei 2011

Bandara Bremen dan Hamburg di utara Jerman Rabu (25/5) ditutup sementara gara-gara awan abu vulkanik dari gunung api Grimsvötn di Islandia. Juga Berlin harus menutup operasi bandaranya siang ini waktu setempat.

https://p.dw.com/p/11Njs
Sejumlah penerbangan dari dan ke bandara Hamburg di utara Jerman dibatalkan atau ditunda.Foto: dapd

Jawatan keamanan penerbangan Jerman – DFS menetapkan larangan terbang di bandara Bremen dan Hamburg di utara Jerman Rabu (25/5) pagi gara-gara awan abu vulkanik dari gunung api Grimsvötn di Islandia yang meletus Sabtu lalu. Penutupan bandara Bremen mulai pukul lima dan Hamburg pukul enam serta Berlin pukul 11 waktu setempat itu, merupakan antisipasi dari tingginya kadar abu vulkanik di udara. Berdasarkan ketentuan nilai ambang batas aman terbaru di Jerman, jika kadar abu melebihi 2 miligram per kubik meter udara, kegiatan penerbangan harus dilarang. Diperkirakan hingga 500 penerbangan harus dibatalkan. Selain Bremen dan Hamburg, juga sejumlah bandara lainnya melaporkan membatalkan atau menunda penerbangan ke arah utara. Bandara Düsseldorf dan Köln/Bonn di barat Jerman melaporkan Rabu pagi ini telah membatalkan sedikitnya 20 penerbangan. Di bandara Hamburg diperkirakan lebih dari 43.000 penumpang terkena larangan terbang sementara itu. Bremen dan Hamburg dilaporkan telah mencabut kembali larangan terbang itu.

Jawatan keselamatan penerbangan Jerman-DFS memperkirakan, berdasarkan situasi cuaca dan arah bertiupnya angin, larangan terbang di sejumlah bandara Jerman itu dapat dicabut lagi siang atau petang ini waktu setempat. Menteri transportasi Jerman, Peter Ramsauer menegaskan : “Kami memperhitungkan, di bandara yang terkena larangan terbang di utara Jerman, situasinya petang ini akan kembali normal.“

Situasi di bandara di utara Jerman yang membatalkan sementara sejumlah penerbangan, dilaporkan tetap tenang. Sebagian besar penumpang menunjukkan pengertiannya. Juga administrasi di bandara-bandara bersangkutan sudah mempersiapkan diri lebih bagus lagi menghadapi kasus serupa itu. Setahun lalu, ketika gunung api Eyjafjallajökul di Islandia menyemburkan debu vulkaniknya ke kawasan udara Eropa, terjadi situasi kacau. Sekarang, semakin banyak petugas dikerahkan untuk memberikan informasi kepada calon penumpang. Juga sudah disiapkan tempat tidur lipat, selimut dan air minum dalam jumlah mencukupi.

Sementara itu situasi di sejumlah bandara Inggris yang ditutup hari Selasa kemarin, hari Rabu ini mulai berangsur normal. Kemarin gangguan abu vulkanik itu memaksa dibatalkannya lebih dari 500 penerbangan. Dinas pengawas penerbangan Eropa, Eurocontrol menyebutkan, jumlah pembatalan penerbangan itu relatif kecil, jika melihat jumlah penerbangan keseluruhan di Eropa yang mencapai 29.000 penerbangan per harinya.

Aktivitas gunung api Grimsvötn di Islandia juga dilaporkan mulai mereda. Penerbangan domestik di Swedia, Finlandia, Norwegia dan Denmark hari Rabu pagi dilaporkan kembali berjalan normal. Pimpinan Eurocontrol di Brussel, Brian Flyn memperkirakan, kegiatan penerbangan di Eropa akan kembali normal hari Kamis besok. Berkaitan dengan penutupan sejumlah bandara di Jerman, diperhitungkan hari Rabu ini sekitar 700 penerbangan akan dibatalkan.

Sejauh ini di Eropa belum terdapat standar keamanan penerbangan yang seragam, menyangkut kadar partikel abu vulkanik di udara. Inilah yang memicu konflik di kalangan negara-negara anggota Uni Eropa, lembaga keselamatan penerbangan Eropa serta perusahaan penerbangan. Jerman dianggap menerapkan standar ambang batas aman terlalu ketat. Sejumlah maskapai penerbangan juga mengritik reaksi terlalu cepat dan berlebihan dari lembaga keselamatan penerbangan Eropa, dalam penutupan kawasan udara di Eropa dikaitkan dengan ancaman bahaya debu vulkanik tsb.

Agus Setiawan/dpa/rtr/ap

Editor : Dyan Kostermans