1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jerman Usir Empat Diplomat Suriah

9 Februari 2012

Jerman mengusir empat diplomat Suriah hari Kamis (9/2), dua hari setelah penangkapan dua orang atas dugaan memata-matai para pembangkang Suriah yang bermukim di Jerman.

https://p.dw.com/p/1418c
Gedung kedutaan besar Suriah di Berlin
Gedung kedutaan besar Suriah di BerlinFoto: dapd

Hari Selasa (7/2), polisi Jerman menangkap dua lelaki di Berlin, yakni seorang warga Suriah dan seorang berkewarganegaraan ganda Jerman-Libanon. Jaksa penuntut menyatakan keduanya dicurigai sebagai anggota jaringan mata-mata yang bekerja bagi badan intelijen Suriah. Juga dikatakan bahwa ada enam tersangka lainnya.

Kedua lelaki diduga menyusup ke dalam sebuah kelompok yang menentang rezim Presiden Bashar al-Assad dan selama bertahun-tahun memberi laporan kepada kontak yang ditunjuk badan intelijen Suriah untuk menangani mereka di kedutaan besar Suriah di Berlin.

Berikut pernyataan resmi menteri luar negeri Jerman, Guido Westerwelle: "Usai penangkapan 2 orang yang dicurigai memata-matai atas nama Suriah, saya memerintahkan pengusiran 4 orang staf kedubes Suriah di Berlin. Duta besar Suriah sudah mengetahui keputusan ini." Empat diplomat yang terdiri dari 3 lelaki dan seorang perempuan itu diberi waktu 3 hari untuk meninggalkan Jerman.

Menlu Jerman Guido Westerwelle mengumumkan pengusiran 4 diplomat Suriah
Menlu Jerman Guido Westerwelle mengumumkan pengusiran 4 diplomat SuriahFoto: AP

"Hari Selasa saya memanggil duta besar Suriah ke kantor kementerian luar negeri Jerman, kembali untuk menjelaskan kepadanya bahwa tindakan apa pun yang diambil pemerintah Suriah terhadap para pembangkang Suriah di Jerman tidak akan ditoleransi," tegas Westerwelle. Sanksi yang lebih berat terhadap Suriah dapat diterapkan oleh Jerman apabila ditemukan bukti lebih lanjut mengenai intimidasi terhadap aktivis oposisi Suriah di tanah Jerman.

Respon keputusan Jerman

Jerman menjadi rumah bagi lebih dari 32 ribu warga Suriah. Mereka pun memberikan beragam reaksi. Abdelhamid al Jasem, ketua Asosiasi Jerman-Suriah untuk promosi kebebasan dan hak asasi manusia, menganggap pengusiran sebagai sinyal positif. Sementara seorang ahli teknik Suriah yang bermukim di München yang menolak disebutkan namanya, menyebut Jerman tidak konsisten. "Saat terjadi pelanggaran HAM di Gaza, Jerman tidak memanggil dubes Israel. Rezim Suriah tidak demokratis. Tapi Jerman berusaha memaksakan rezim di Damaskus untuk mengubah pendirian politik menjadi condong ke Israel dan Amerika Serikat," ujarnya.

Dari Dubai, oposisi Dewan Nasional Suriah (SNC) menyambut baik keputusan Jerman. "Kami menghargai keputusan ini yang akan memberi para aktivis dan anggota oposisi semacam batas perlindungan. Kami menyerukan kepada negara lainnya untuk mencontoh pemerintah Jerman dan mengawasi pergerakan misi diplomatik Suriah," tandas Naji Tayyara, kepala departemen hubungan luar negeri SNC.

Pengamat kembali ke Suriah?

Westerwelle juga mendesak dikirimkannya tim pengamat gabungan Liga Arab dan PBB ke Suriah. Begitu juga dengan penunjukan wakil khusus PBB bagi konflik Suriah. Jerman telah mendesak Presiden Assad untuk mundur menyusul kekerasan terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi yang sejak Maret tahun lalu menewaskan lebih dari 6 ribu orang.

Sekjen PBB Ban Ki-moon hari Rabu (8/2) mengungkap rencana Liga Arab untuk mengirim kembali tim pengamat ke Suriah dan membahas kemungkinan misi bersama dengan PBB. Ide ini seakan bertujuan mengembalikan kepercayaan terhadap misi pengamat Liga Arab yang ditarik dari Suriah dengan alasan keamanan. "Dalam beberapa hari ke depan, kami akan berkonsultasi dengan Liga Arab sebelum memberi detail lebih jauh. Kami siap membantu dengan cara apapun demi perbaikan situasi di Suriah," jelas Ban.

Carissa Paramita/dpa/afp/ap

Editor: Christa Saloh-Foerster