1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jihadis ISIS Yang Kembali Dari Timteng Berkumpul di Filipina

5 April 2017

Jihadis ISIS asal Asia Tenggara yang kembali dari Timur Tengah kini berkumpul di Filipina untuk membangun kekuatan baru. Demikian kesimpulan para ahli dalam konferensi keamanan di Singapura.

https://p.dw.com/p/2ai4N
Irak Kämpfe in Mossul
Foto: Getty Images/AFP/A. Al-Rubaye

Setelah ISIS makin terdesak di Irak dan Suriah, banyak jihadis asal Asia Tenggara yang sekarang kembali dari Timur Tengah dan berkumpul di Filipina untuk membangun kekuatan baru, kata para ahli di Konferensi Keamanan Milipol di Singapura hari Selasa (4/4).

Ketidakstabilan dan kemudahan menyelundupkan senjata ke kawasan Mindanao dan pulau-pulau kecil di Filipina membuat kawasan itu menarik bagi sel-sel militan.

"Saat ini, ISIS sedang berusaha menciptakan basis baru di wilayah selatan Filipina. Komunikasi terbaru yang dikeluarkan ISIS mengumumkan bahwa mereka telah mendirikan divisi Asia Timur ISIS di Filipina Selatan," kata pengamat terorisme Rohan Gunaratna.

"Perkiraan kami, tahun 2017 ancaman terorisme di wilayah ini akan meningkat karena munculnya basis baru ISIS di Filipina Selatan," tambahnya.

Irak Kämpfe um Mossul
Sejak berminggu-minggu pasukan Irak menggempur bagian kota Mosul yang masih dikuasai ISISFoto: picture-alliance/AP Photo/F. Dana

"Ketidakstabilan di Filipina Selatan dan ketersediaan senjata, adanya pengungsian internal dan arus pengungsi, ini menciptakan kondisi matang untuk kedatangan teroris asing," kata Gunaratna kepada kantor berita AFP di sela-sela konferensi itu.

Menteri Dalam Negeri Singapura K. Shanmugam juga mengatakan pada konferensi Milipol, Filipina Selatan kini "menjadi daerah yang sulit diawasi, meskipun ada upaya terbaik dari pemerintah Filipina".

"Jadi, daerah ini dapat berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi para pejuang ISIS yang kembali dari Timur Tengah. Ini lokasi yang baik untuk para calon teroris berlatih, senjata tampaknya cukup mudah dibawa ke daerah itu," tambah Shanmugam.

Ratusan militan dari berbagai daerah di Asia Tenggara, terutama dari Indonesia dan Malaysia, bergabung dengan ISIS di Irak dan Suriah. Kawasan Filipina Selatan sudah sejak lama jadi pusat aksi kelompok-kelompok bersenjata dan para aktivis militan Islam. Itulah sebabnya, kawasan ini jadi pilihan ideal bagi mereka yang kembali dari Timur Tengah.

Serangan pertama yang dikaitkan dengan ISIS di Asia Tenggara terjadi Januari tahun lalu di Jakarta, ketika sekelompok teroris melakukan serangan bom dan aksi penembakan di Jalan Thamrin dekat pusat perbelanjaan ramai Sarinah di Jakarta.

Di Mindanao, yang telah lama jadi wilayah perjuangan pemberontakan Muslim, beberapa kelompok militan telah menyatakan sumpah setia kepada ISIS. Kawasan Filipina Selatan juga menjadi daerah operasi kelompok militan Abu Sayyaf, yang sering melakukan aksi penculikan warga asing untuk mendapatkan uang tebusan.

hp/yf (afp)