1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

111011 Timoschenko Proteste

12 Oktober 2011

Setelah pengadilan di Kiev mengumumkan vonis terhadap Yulia Tymoshenko, mantan presiden Ukraine mengatakan akan tetap berjuang demi kehormatannya.

https://p.dw.com/p/12qZ2
ARCHIV - Julia Timoschenko, aufgenommen auf einer Kundgebung in Kiew (Archivbild vom 07.09.2010). In der Ukraine drohen Ex-Regierungschefin Timoschenko viele Jahre Gefängnis wegen Amtsmissbrauchs. Damit wäre die prowestliche Gegnerin von Präsident Janukowitsch politisch kaltgestellt. EU und USA warnen die Ex-Sowjetrepublik vor Isolation. EPA/SERGEY DOLZHENKO (zu dpa-Korr "Showdown für Timoschenko - Ukraine am Wendepunkt" vom 10.10.2011) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Yulia Tymoshenko dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuam penjara tujuh tahunFoto: picture-alliance/dpa

Yulia Tymoshenko hampir kalah dalam putaran penentuan pemilihan presiden yang digelar dua tahun lalu. Selasa kemarin (11/10) ia divonis pengadilan Kiev.

„Berdasarkan pasal 365 Yulia Tymoshenko dinyatakan bersalah dan dihukum penjara selama tujuh tahun. Tiga tahun setelah menjalani hukuman penjara ia tidak dibolehkan memangku jabatan kenegaraan yang berkaitan dengan tanggung-jawab organisasi, administrasi dan ekonomi“, demikian hakim pengadilan membacakan vonis.

Tymoshenko dituduh menyalahgunakan jabatannya

Pengadilan Kiev memenuhi semua tuntutan jaksa. Tymoschenko divonis bersalah dengan alasan menyalahgunakan posisinya sebagai kepala pemerintahan secara kriminal ketika 2009 ia menyepakati transaksi bisnis gas dengan Rusia yang merugikan Ukraina. Tymoshenko dituntut untuk menggantikan kerugian senilai 140 juta Euro.

Judge Rodion Kireyev looks on during a trial hearing at the Pecherskiy District Court in Kiev, Monday, July 11, 2011. The Ukrainian security service says it has opened a criminal investigation into the activities of an energy company once headed by former Prime Minister Yulia Tymoshenko. Tymoshenko, the country's top opposition leader, is already on trial on charges she abused her office in signing a natural gas import deal with Russia in 2009. Tymoshenko denies the accusations and says the trial is an attempt by President Viktor Yanukovych to bar her from politics.(AP Photo/Sergei Chuzavkov)
Julia Timoschenko di ruang pengadilan di Kiev. Di belakang nampak hakim Rodion KirejewFoto: AP

Masih dalam ruang sidang segera setelah vonis dibacakan, Tymoshenko angkat bicara dan membandingkan situasinya dengan perkara pengadilan di bawah bekas pimpinan Uni Soviet Stalin dulu.„Dengan keputusan ini dan segala tindakan represif yang dilakukan terhadap warga Ukraina, negara ini kembali ke tahun 1937. Kini semua harus kuat. Kepada orang-orang yang memiliki niat baik saya mohon untuk terus berjuang. Ini adalah momen yang sangat berat dan tidak bertanggung-jawab. Bertahanlah dan kuatkan diri. Jayalah Ukraina!“, ungkap Tymoshenko.

Tymoshenko akan mengajukan ke pengadilan HAM Eropa

Tymoshenko mengatakan akan membela kehormatannya dan mengajukan perkaranya sampai ke pengadilan tinggi Eropa untuk hak asasi manusia. Menurutnya, ia tidak sendirian. Presiden Viktor Yanukovich melancarkan aksi pembalasan politik terhadap oposisi. Di depan gedung pengadilan ribuan pendukung Tymoschenko mengungkapkan kekecewaannya.

Ukrainian riot police officers block supporters of former Ukrainian Prime Minister Yulia Tymoshenko outside the Pecherskiy District Court in Kiev,Tuesday, Oct. 11, 2011. Tymoshenko was found guilty of abuse of office and sentenced to seven years in jail, in a trial widely condemned in the West as politically motivated. Judge Rodion Kireyev also barred Tymoshenko, now the country's top opposition leader, from occupying government posts for three years and fined her 1.5 billion hryvna (US$190 million or euro140 million) for the damages her actions cost the state.(Foto:Sergei Chuzavkov/AP/dapd)
Pendukung Tymoshenko di depan gedung pengadilanFoto: dapd

Mereka meneriakkan „bebaskan Yulia“, „ganjar penjahat-penjahat itu“ dan „ini memalukan“. Terjadilah bentrokan antara demonstran dan tentara. Sejumlah pengunjuk rasa ditahan. Aksi demonstrasi lainnya dilarang oleh pengadilan. Namun beberapa demonstran masih saja bertahan di depan gedung pengadilan.

Uni Eropa telah mengancam akan menangguhkan penerimaan Ukraina sebagai anggota baru. Di dalam negeri politik Presiden Yanukovich semakin banyak ditentang. Vonis terhadap Tymoshenko mempersatukan oposisi.

Stephan Laack/Andriani Nangoy

Editor: Vidi Legowo-Zipperer