1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menguak Misteri Planet Jupiter

11 April 2017

Jupiter, planet terbesar di tata surya masih menyimpan banyak misteri. Planet gas raksasa ini punya minimal 16 bulan yang mengorbitnya, beberapa diantaranya diduga mengandung air.

https://p.dw.com/p/2b31D

Jupiter adalah planet terbesar dalam Tata Surya. Radius ekuatornya sekitar 12 kali lipat ekuator Bumi. Planet raksasa yang terdiri dari gas ini, juga memiliki sabuk yang berseling warna terang dan gelap di bagian ekuatornya. Sabuk berwarna terang adalah aliran gas yang naik dan sabuk gelap aliran gas yang turun. Suhu di permukaan awan gas Jupiter rata-rata 145 derajat Celsius.

Jupiter: Planet Gas Raksasa Berbalut Jutaan Badai

Yang paling terkenal dari planet ini adalah bintik merah yang bagaikan mata memandang dari belahan selatan Jupiter. Bintik merah ini sejatinya adalah badai raksasa yang terus melanda atmosfir Jupiter. Kecepatannya bisa mencapai 500 km per jam. Juga angin kencang dan badai dibarengi kilatan petir dahysat merupakan fenomena biasa di planet gas raksasa tersebut.

Atmosfir Jupiter terdiri dari 85 persen Hidrogen, 14 persen Helium dan sisanya campuran gas metana, amoniak serta elemen lain. Awan Yupiter yang berwarna kemerahan diperkirakan merupakan senyawa dari amoniak dan H2S.

Observasi planet Jupiter menggunakan wahana peneliti luar angkasa Pioneer 1 (1972) dan Pioneer 2 (1973) serta Voyage1 (1979 dan Voyager 2 serta Juno memasok data dan informasi menarik terkait planet terbesar di Tata Surya itu.

Berbagai penelitian menemukan sedikitnya 16 satelit atau bulan yang mengorbit Yupiter. Empat bulan terbesar Jupiter, yakni  Io, Europa, Ganymed dan Kallisto yang diamati Galileo Galilei, diduga mengandung air dalam bentuk beku. Planet gas ini tidak memiliki permukaan padat untuk didarati wahana penelitian. Wahana riset Juno misalnya mengorbit sejarak 4.000 km di atas permukaan planet

as/vlz (dari berbagai sumber)