1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jurusan Pendidikan Budaya Universitas Erlangen

Linus Lüring9 Agustus 2013

Pendidikan kebudayaan dengan teater, musik dan tarian sebagai sarana pengertian antar bangsa. Konsep Universitas Erlangen mendapat penghargaan dari UNESCO.

https://p.dw.com/p/19MSh
UNESCO-Lehrstuhl für kulturelle Bildung an der Universität Erlangen-Nürnberg.
Jurusan UNESCOFoto: DW/L. Lüring

Ruang pertunjukan di Erlangen dipenuhi pengunjung. Para mahasiswa sedang menampilkan karya teater dan tarian mereka. Ini adalah bagian dari tugas akhir di Jurusan Pendidikan Budaya Universitas Erlangen.

Pada era globalisasi, pemahaman budaya jadi makin penting. Itulah pemikiran awal Profesor Eckart Liebau ketika mendirikan Jurusan Pendidikan Budaya di Universitas Erlangen. "Jadi terbuka kemungkinan untuk melakukan pertukaran lewat komunikasi yang damai. Komunikasi antar budaya yang mungkin sulit terjadi, akhirnya menjadi lebih mudah," kata Liebau dengan yakin. Untuk menari bersama misalnya, orang tidak perlu mengenal bahasa orang lain. Melalui budaya, orang bisa tertarik mengenal dunia yang lain.

Tahun 2009, Jurusan Pendidikan Budaya yang didirikan Liebau mendapat penghargaan dari UNESCO. Jadi jurusan itu secara resmi dinamakan Jurusan UNESCO. Ini penghargaan yang membanggakan. Di Jerman ada 10 universitas yang punya status Jurusan UNESCO. Di seluruh dunia, ada 800 universitas yang mendapat penghargaan semacam ini.

Pemahaman tentang pendidikan budaya

Eckart Liebau memang sangat tertarik dengan pendekatan interkultural. Menurutnya, konsep pendidikan budaya sudah berubah dari masa ke masa. Dulu, yang dimaksud dengan pendidikan budaya adalah kebudayaan tinggi. Pendidikan kebudayaan terutama dinikmati oleh kalangan atas. Seluruh masyarakat diajak untuk menghormati kebudayaan tinggi.

Sejak 1960an, pandangan terhadap pendidikan kebudayaan mulai berubah. Yang jadi pusat perhatian adalah individu, bukan masyarakat. Setiap orang harus bisa terlibat dalam kegiatan budaya. "Prinsipnya adalah: budaya dari semua dan untuk semua," kata Liebau.

Masa kini, pendidikan kebudayan melibatkan kedua aspek itu, baik individu maupun masyarakat. Yang diteliti adalah bagaimana individu dan masyarakat saling mempengaruhi. "Pendidikan budaya adalah membuka kemungkinan bagi seseorang untuk memasuki semua bidang seni, seperti sastra, teater dan musik," tutur Liebau. Ia juga melakukan banyak penelitian tentang fungsi musium.

Menjadi jurusan internasional

Dengan dukungan UNESCO, Jurusan Pendidikan Budaya di Erlangen menjadi makin internasional. Ini sangat membantu para mahasiswa. Sylke Hartman menjadi dosen di Erlangen sejak 2012. Bidang penelitiannya adalah, bagaimana pendidikan budaya mendorong pemahaman hak asasi manusia.

"Dalam seminar-seminar saya, UNESCO menjadi titik tolak yang penting untuk banyak tema. Para mahasiswa punya kemungkinan mendapat wawasan yang lebih luas," kata Hartmann. Profesor Liebau bekerja sama dengan sebuah tim internasional dari Hongkong, Brasil dan Kanada. Timnya ingin meneliti konsep pendidikan budaya di berbagai bagian dunia, dan bagaimana sistem pendidikan itu bisa diperbaiki.

Pendekatan baru

Di Jerman, musium dan gedung teater punya perlengkaan cukup baik. Tapi peminatnya makin lama makin berkurang. "Kalau saya pergi ke konser musik klasik, saya melihat banyak sekali penonton yang sudah berambut putih," kata Liebau. "Dalam 15 tahun lagi, musik dan teater akan punya masalah besar untuk menarik perhatian publik:"

Menurut Liebau, pendidikan budaya selama ini terlalu fokus pada penelitian ilmiah atau pendidikan teknis. Sedangkan pemahaman dan pertukaran budaya diabaikan. Jadi konsep tentang pendidikan dan pengetahuan budaya harus berubah. Pendidikan kebudayaan harus bisa memberi kontribusi pada perdamaian dan saling pengertian antar bangsa.

Universitas Erlangen juga sedang menghadapi era baru. Tidak lama lagi, Profesor Liebau akan memasuki masa pensiun. Kini penggantinya tengah dipersiapkan. Status Jurusan UNESCO sangat berharga dan harus dipertahankan.