1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Jus Kodok: Obat Ajaib dari Peru

11 Desember 2014

Anda menderita stres, sakit asma atau kurang bergairah? Warga di pengunungan Andes percaya, obatnya adalah jus kodok.

https://p.dw.com/p/1E24e
Foto: picture-alliance/dpa/I. Pekkarinen

Sayangnya, belum ada bukti ilmiah yang membuktikan keampuhan jus kodok untuk dunia kedokteran. Kodok yang digunakan untuk jus berasal dari spesies Telmatoboius culeus, kodok yang dicatat sebagai hewan terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature.

Kodok adalah bahan utama jus yang dipercayai oleh warga Peru dan Bolivia bisa menyembuhkan asma, bronkitis, dan libido yang rendah. Bagaimana cara pembuatannya?

Maria Elena Cruz, salah seorang pemilik stan yang menjual jus tersebut, mengambil kodok yang masih hidup dari akuarium kecil. Lalu ia memukul kepala kodok hingga kodok mati. Hewan tersebut ia kuliti, lalu dimasukkan ke dalam blender ditambah dengan dengan wortel, akar tumbuhan maca dan madu.

Jus berwarna hijau terang. Cruz menyajikannya dalam gelas kepada pelanggannya. "Jus kodok baik untuk anemia, bronkitis, penyakit tulang, otak, kelelahan, masalah pernapasan dan kadang tuberkolosis," ujarnya.

Pelanggannya Cecilia Cahuana, 35, percaya akan keampuhan jus kodok. "Saya selalu datang kesini untuk minum jus kodok karena baik untuk kesehatan anak-anak, anemia, bronkitis dan juga bagi orang yang sudah lanjut usia. Ini sangat baik manfaatnya."

Tapi dokter Tomy Villanueva, dekan sekolah kedokteran di Lima menegaskan, "tidak ada bukti ilmiah" bahwa jus kodok benar-benar mampu berfungsi sebagai obat ajaib, walau sudah menjadi bagian dari kebudayaan warga pegunungan Andes.

vlz/yf (ap)