1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kabinet Baru Mesir Tanpa Ikhwanul Muslimin

Edith Koesoemawiria17 Juli 2013

Kabinet baru telah dilantik di Mesir, setelah penggulingan Presiden Mohamad Mursi dua pekan lalu. Kelompok pendukung Mursi menolaknya.

https://p.dw.com/p/199S6
Foto: picture-alliance/AP Photo

Tiga puluh lima orang mengisi kabinet baru Mesir yang telah dilantik di hadapan Presiden Interim, Adli Mansour.

Kabinet baru ini dipimpin oleh Perdana Menteri Hazem el-Beblawi, seorang ekonom berpengalaman luas di PBB dan bank-bank pembangunan.

Hazem Al Beblawi Ägypten Regierungswechsel
Perdana Menteri Mesir, Hazem Al BeblawiFoto: picture alliance / AA

Nabil Fahmi, mantan Duta Besar Mesir di Washington mengisi jabatan Menteri Luar Negeri, sementara Menteri Dalam Negeri tetap dijabat oleh Mohammed Ibrahim. Pucuk Kementrian Ekonomi diisi Ahmed Galal, seorang pakar ekonomi Bank Dunia.

Pemimpin kudeta militer terhadap Mursi, Jenderal Abdel Fattah el-Sisi ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan. Tiga jabatan dalam kabinet ini diisi perempuan, termasuk Menteri Kesehatan Maha el-Rabat.

Kabinet Tanpa Ikhwanul Muslimin

Tak seorangpun anggota kabinet baru berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin. Kelompok pendukung mantan presiden Mursi ini ditawari untuk mengisi sejumlah pos penting. Namun uluran tangan Presiden Adli Mansour ditolak. Sebaliknya, mereka mengecam kabinet baru ini.

Kepada kantor berita Reuters jurubica Ikhwanul Muslimin Gehad el-Haddad mengatakan: "Ini adalah pemerintah yang tidak legitim, perdana menteri yang tidak legitim dan kabinet yang tidak legitim. Kami tak mengakui seorangpun dari mereka."

Pelantikan pemerintah baru dibayangi kematian tujuh orang dalam bentrokan antara polisi dengan kelompok pendukung Mursi. Diperkirakan sejak kudeta terhadap Mursi sudah lebih dari 100 orang tewas.

Pro Mursi Demonstation Ägypten Kairo 15.07.2013
Demonstrasi Pro Mursi di KairoFoto: Reuters

Mursi digulingkan militer Mesir pada 3 Juli lalu, menyusul rangkaian aksi massal yang memprotes pengaruh dan kekuasaan kelompok Ikhwanul Muslimin dalam pemerintahan, kegagalan melindungi kaum minoritas dan mengelola ekonomi. Mantan Presiden itu ini ditahan di sebuah lokasi rahasia.

Pemilihan parlemen dalam setengah tahun

Pembentukan pemerintah merupakan bagian dari rencana Presiden interim Adli Mansour untuk mengembalikan pemerintahan demokratis, dengan pemilu dalam tujuh bulan mendatang.

Rabu (17/07/13) Komisaris EU untuk Luar Negeri, Catherine Ashton berkunjung ke Kairo, menyampaikan dukungan Uni Eropa, „yang akan mendampingi Mesir dalam perjalanannya ke masa depan yang lebih baik".

ek/hp (afp, dpa)