1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

270509 Waffenrecht Verschärfung

29 Mei 2009

Setelah peristiwa penembakan dua bulan lalu di Winnenden, kabinet Jerman menyepakati undang-undang kepemilikan senjata yang lebih ketat. Apakah perbaikan keamanan kini terjamin?

https://p.dw.com/p/Hzb8
Lilin dan bunga, ungkapan belasungkawa tragedi di Winnenden, Maret 2008Foto: AP

16 orang tewas dalam peristiwa penembakan di Winnenden, Baden-Württemberg. Maret lalu, seorang pemuda berusia 17 tahun menembaki orang-orang di sekitarnya. Hari Rabu (27/05), lebih dari dua bulan kemudian, Kabinet Jerman di Berlin menyepakati undang-undang kepemilikan senjata yang lebih ketat.

Inti perubahannya sebagai berikut: setiap orang yang menyimpan senjata di rumah, nantinya dapat setiap saat diperiksa oleh pihak berwenang, tanpa adanya dugaan khusus. Para petugas yang datang itu akan memeriksa, apakah amunisi dan senjata disimpan sesuai ketentuan, yakni dalam lemari besi terkunci yang dipautkan ke dinding.

Pakar hukum dari kubu konservatif, Wolfgang Bosbach, beranggapan bahwa pemeriksaan mendadak tidak akan menjadi masalah. Tuturnya, "pemilik senjata legal, yang tertarik pada kegiatan olah raga tembak atau berburu memiliki kepentingan untuk membuktikan bahwa di rumah mereka tidak ada masalah."

Mereka yang menolak pemeriksa masuk, bisa kehilangan izin senjata yang dimilikinya. Pakar urusan dalam negeri dari kubu sosial demokrat, Fritz Rudolf Körper, memandang penting aturan baru penyimpanan senjata ini. Menurut dia, "Hal ini memiliki elemen pedagogis. Dengan menegaskan peraturan penyimpanan senjata itu, terjadi pembelajaran bahwa senjata tidak seharusnya disimpan di laci."

Izin untuk menggunakan senapan dan pistol berkaliber tinggi sekarang hanya diberikan kepada yang berusia 18 tahun. Sebelum ini batas usianya 14 tahun. Lebih jauh, akan diadakan pendaftaran senjata untuk seluruh Jerman agar pemilik senjata dapat lebih cepat diidentifikasi.

Pengetatan peraturan persenjataan ini untuk kurun waktu terbatas juga memberikan amnesti kepada pemilik senjata ilegal. Sampai akhir tahun ini, mereka bisa menyerahkan senjata yang dimilikinya kepada polisi, tanpa dikenakan hukuman. Namun peraturan baru ini hanya bisa menambah keamanan, tapi tidak mencegah terjadinya penembakan. I menambahkan, "Bila kami ditanya, apakah peristiwa semacam penembakan di Winnenden dapat terulang lagi setelah perubahan peraturan ini? Maka kami harus menjawab, ya."

Sejumlah rancangan untuk melarang permainan tembak menembak yang meniru situasi pertempuran, seperti Paintball, Gotcha atau Laserdom dibatalkan. Sampai kini tak bisa dipastikan apakah melarang suatu permainan merupakan pelanggaran konstitusi. Meski begitu, Dieter Wiefelspütz dari kubu SPD menilai permainan tersebut berbahaya, "Pendapat saya dalam urusan ini tidak berubah. Mensimulasikan pembunuhan manusia dengan senjata atau alat lainnya, yang berupa senjata, merupakan melukai martabat manusia, hal yang tidak pantas."

Sementara pemimpin partai Hijau, Claudia Roth, menepis reformasi hukum kepemilikan senjata Jerman karena menilainya terlalu longgar. Ia menentang penggunaan senjata mematikan sebagai hobi, dan menegaskan, pistol dan senapan tak seharusnya disimpan di rumah-rumah pribadi warga sipil.

Dietmar Riemer / Edith Koesoemawiria

Editor: Hendra Pasuhuk