1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kampanye Pemilihan Presiden Dimulai

4 Juni 2014

Kampanye untuk pemilihan presiden Juli mendatang secara resmi dimulai pada hari Rabu, dengan favorit Joko Widodo menghadapi penentang berat bekas jenderal era-Suharto yang memiliki catatan hak asasi manusia.

https://p.dw.com/p/1CBer
Foto: Reuters

Jokowi, yang meraih dukungan para penggemar selama menjabat gubernur Jakarta, memulai periode kampanye di markas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di ibukota Jakarta.

Ketua umum partai menyerahkan nasi tumpeng, menandai peristiwa penting tersebut. Ia dijadwalkan pada Rabu malam menuju wilayah timur Indonesia, Papua, dalam tur raksasa mengelilingi kepulauan Indonesia untuk meraih dukungan dalam pencoblosan 9 Juli mendatang.

Satu-satunya lawan dia, bekas jenderal Prabowo Subianto, menuju Bandung, di bagian barat Jawa, untuk memulai kampanye.

Jokowi bersinar menjadi bintang, dengan memulai karir politik sebagai walikota Solo dan kemudian menjadi gubernur Jakarta, dan kini kemungkinan akan menjadi presiden Indonesia berikutnya.

Pria sederhana berumur 52 tahun itu dikenal dengan sentuhannya yang merakyat – ia secara rutin berkeliling di kawasan kumuh dengan pakaian santai – membuatnya menjadi populer di negara yang rakyatnya selama ini melihat pemimpin biasanya datang dari kalangan elit pejabat militer atau orang kaya.

Menipisnya jarak dukungan

“Saya akan memilih Jokowi karena dia sederhana dan dekat dengan orang biasa,“ kata Suradi, 60, seorang tukang bajaj di ibukota Jakarta.

Sebaliknya, Prabowo adalah seorang tokoh terkemuka di kalangan militer yang pernah memimpin pasukan khusus pada masa akhir kekuasaan Suharto pada akhir 1990an dan mengakui pernah memerintahkan penculikan para aktivis pro demokrasi.

Tapi isu hak asasi manusia tidak menjadi isu utama di media lokal Indonesia dalam meliput isu pemilu, dan Prabowo telah memanfaatkan latarbelakangnya sebagai militer untuk memenuhi harapan banyak orang tentang sosok pemimpin yang kuat.

Meski Jokowo mempunyai popularitas yang besar – ia memimpin dalam berbagai survei untuk menjadi presiden Indonesia berikutnya – namun Prabowo belakangan memperkecil jarak secara dramatis sejak pemilihan legislatif April lalu.

Sekitar 186 juta rakyat memiliki hak pilih dalam pemilu Indonesia yang merupakan negara demokrasi dengan jumlah penduduk nomor empat terbanyak di bumi dan menjadi rumah bagi populasi Muslim terbesar dunia.

ab/hp (afp,ap,rtr)