1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kampung Halaman Vettel Siap Pesta

15 November 2010

Juara Dunia Formula I yang baru, akan pulang kampung ke Heppenheim. Warga kota berpenduduk 25 ribu jiwa itu siap berpesta.

https://p.dw.com/p/Q9rR
Foto: AP

Saat itu Sebastian Vettel sudah memenangkan Grand Prix Abu Dhabi. Tapi anak Heppenheim itu masih masih harus menunggu beberapa saat dalam ketidakpastian, apakah ia juga menjadi Juara Dunia Formula 1 musim balapan 2010 ini.

Ternyata pesaingnya, juara dunia dua kali dari tim Ferrari, Fernando Alonso gagal menyalip dua pembalap Renault, Robert Kubica dan Vitaly Petrov, dan hanya bisa masuk finis di urutan tujuh. Sebastian Vettel mendapat kabar dahsyat itu dari boss Red Bull, Christian Horner dalam bahasa Jerman, melalui komunikasi radio bahwa ia kini juara dunia.

Hening beberapa detik. Dan di seberang sambungan radio, terdengar Vettel yang emosional larut dalam tangis. "Sukar dipercaya", kata Vettel sesenggukan. "Luar biasa, luar biasa," Vettel terus terisak, sambil memuji kerja keras seluruh awak Red Bull.

Dan tim Banteng Merah pun meledak dalam suka cita. Juga seluruh Jerman Lebih-lebih kampung halaman Vettel, kota kecil Heppenheim, di negara bagian Hessen berpenduduk 25 ribu jiwa. Tempat bakat Vettel terlihat sejak umur 4 tahun di arena go-kart. Heppenheim pun menyeiapkan pesta besar-besaran. terlebihs etelah mendapat kabar bahwa pahlawan mereka akan datang berkunjung. :

"Kami mendapat informasi, bahwa bisa jadi itu nanti akan merupakan kunjungan singkat. Mungkin pekan ini juga, tapi belum pasti," ungkap walikota Heppenheim Herbert Gerhart. "Kami tentu saja akan menyelenggarakan penyambutan besar baginya. Itu sudah pasti." 

Pers Jerman seluruhnya memampang keberhasilan Vettel sebagai laporan utama. Kemenangan Vettel juga disambut pers dunia. Pembalap kelahiran 23 tahun lalu itu dianggap menyelamatkan Formula I dari skandal. Ini mengacu pada slkandal di Grand Prix Jerman, tatkala Alonso mencetak 25 angka penuh setelah Ferrari memerintahkan Felipe Massa untuk memberikan kemenangan pada Alonso.

Sebuah pencapaian raksasa dari pembalap belia yang menjadi juara dunia termuda. Sepanjang musim sebetulnya Sebastian Vettel sebetulnya tak pernah memimpin perolehan angka. Urutan pertama bergantian antara Alonso, pembalap McLaren Juara Dunia 2009 Lewis Hamilton, dan sesama pembalap Red Bull Renault Mark Webber. Namun sebagaimana Kimi Raikonen tahun 2007, Sebastian Vettel mencetak hasil maksimal pada saat paling menentukan. Namun berbeda dengan Raikonen dulu yang mendapat bantuan pembalap setimnya, Felipe Massa, Sebastian Vettel justru tetap bersaing dengan rekan setimnya Mark Webber.

Namun jelas, kemenangan Vettel bukan suatu cerita keberuntungan. Vettel memang tampil fenomenal sejak awal. Ia sepuluh kali meraih pole, atau posisi pertama saat start, dan memenangkan lima Grand Prix. Selain beberapa kali posisi dua atau tiga. Bila bicara soal nasib, Vettel justru beberapa kali mengalami nasib naas, gagal menyelesaikan balapan karena tabrakan atau kerusakan mesin.

Awalnya Vettel sebetulnya siap membantu rekan setimnya, Mark Webber, yang dalam posisi lebih baik untuk menjadi duara dunia. Tapi Webber ternyata justru terpuruk di belakang Alonso. Menurut Vettel, baru di putaran ke 10 ia secara intensif mendapat asistensi dari timnya untuk memenangkan GP. Katanya, insinyurnya terdengar begitu tegang. Sampai kemudian dia masuk finish, dan Alonso gagal melewati dua pembalap Renault.

Sesudah itu, kata Vettel, semuanya meledak dalam kegilaan. Jerman pun memiliki lagi juara dunia Formula 1, setelah Michael Schumacher, sang legenda, yang sebaliknya musim ini melakukan come back yang sangat mengecewakan.

afp-rtr- ginanjar robina