1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

131011 China Demokratie

13 Oktober 2011

Setiap lima tahun warga Cina bisa memilih langsung meskipun hanya di tingkat daerah, memilih anggota kongres daerah.

https://p.dw.com/p/12rZF
Pro-democracy protesters march toward the China's Liaison Office as they demand the universal suffrage at year 2012 and release mainland dissident Liu Xiaobo in Hong Kong Friday, Jan. 1, 2010. (AP Photo/Kin Cheung)
Adakah demokrasi di Cina?Foto: AP

Umumnya kandidatnya berasal dari Partai Rakyat Cina, namun kali ini banyak sekali kandidat independen yang mencalonkan diri. November ini Beijing akan gelar peemilihan umum.

Di gang-gang sempit di Beijing, orang-orang hidup ruangan yang sangat sempit. Zheng Wei juga hidup di sini. Suatu hari, tidak ada yang boleh mengunjunginya. Jalan yang menuju ke rumahnya diblokir oleh polisi.

Tidak ada penjelasan resmi mengapa jalan itu ditutup. Diisukan karena Zheng Wei mencalonkan diri dalam pemilihan kongres daerah. Pagi itu Zheng Wei berencana untuk menggelar sebuah pertemuan kampanye pemilihan, namun pemerintah menghalanginya.

Sehari setelahnya Zheng Wei menjelaskan mengapa ia mencalonkan diri. "Saya sudah pensiun. Saya bisa membantu orang-orang di sini. Bila ada yang bermasalah, mereka bisa datang langsung ke saya", tutur Zheng Wei.

Perempuan berusia 52 tahun itu berpenampilan seperti seorang pengusaha. Ia termasuk kalangan orang yang menerapkan undang-undang secara konsekuen. Setiap lima tahun Zheng Wei mencalonkan diri untuk pemilihan daerah. November mendatang Beijing akan menggelar pemilihan dan sedikitnya 20 kandidat independen mencoba mencalonkan diri untuk 16 pemilihan di tingkat daerah, papar aktifis demokrasi He Depu. "Saya rasa, ini karena permintaannya lagi banyak, karena itu banyak sekali yang mencalonkan diri. Tidak ada yang mengaturnya sehingga seperti ini. Ini menunjukkan bahwa kepentingan dan tuntuntan masyarakat terus berkembang“, jelas He Depu.

Sejak awal tahun 80an pemerintah Cina mencoba untuk menerapkan pemilihan langsung di tingkat daerah. Sebenarnya mereka tidak punya pengaruh besar, tetapi ada nilai simbolis. Secara teori, setiap orang dapat mencalonkan diri dan hanya memerlukan sepuluh tanda-tangan orang yang mendukungnya. Namun prakteknya, partai Rakyat Cina yang mengatur segalanya, termasuk menekan kandidat independen seperti yang dialami Zheng Wei. Ia ditahan oleh polisi selama berjam-jam ketika mengadakan pertemuan kampanye. "Saya pribadi tidak mengalami tekanan. Tetapi orang-orang di sekeliling saya. Orang-orang yang ingin memilih saya, harus berpikir dua kali, apakah betul-betul berani mengambil risiko“, papar Zheng Wei.

Kalangan kandidat independen di Cina masih sangat kecil. Tidak ada yang dapat memastikan berapa jumlah mereka di seluruh Cina. Mungkin ratusan.

Di Hubei yang terletak di selatan Cina, aktifis Yao Lifa yang kerap dikenal sebagai „Bapak Gerakan Pemilu“ sejak beberapa bulan ini berada di bawah penjagaan ketat. 1998 ia termasuk orang independen pertama yang berhasil dipilih dalam Kongres Rakyat. Namun dalam pemilu berikutnya ia dihalangi pemerintah mencalonkan diri untuk kedua kalinya.

Zheng Wei menyadari bahwa peluang untuk mencalonkan diri dalam pemilihan nanti sangatlah kecil. Tetapi ia tetap bersikeras. Zheng Wei bertekad dan ingin menunjukkan, bahwa warga biasa bukan orang bodoh.

Ruth Kirchner/Andriani Nangoy

Editor: Hendra Pasuhuk