1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kandidat Oposisi Menangkan Pilpres Mexiko

2 Juli 2012

Partai PRI yang berkuasa selama 71 tahun di Mexiko secara otoriter memenangkan pemilu kepresidenan. Pena Nieto berjanji akan menjalankan agenda reformasi yang dijanjikannya selama kampanye, antara lain soal keamanan.

https://p.dw.com/p/15PB8
Der frühere Gouverneur des Staates Mexiko, , liegt nach der Präsidentschaftswahl vorne. - Enrique Pena Nieto, presidential candidate of the Institutional Revolutionary Party (PRI), shows his ink stained thumbs after casting his vote in Atlacomulco July 1, 2012. Mexico's presidential election favorite Pena Nieto leads Sunday's race, according to an exit poll. REUTERS/Tomas Bravo (MEXICO - Tags: POLITICS ELECTIONS TPX IMAGES OF THE DAY) - eingestellt von ml
Enrique Pena NietoFoto: Reuters

Cukup satu kalimat pendek, "ini adalah kemenganan yang luar biasa," kata Luis Videgray, ketua tim sukses pemenang pemilu kepresidenan Mexiko, Enrique Pena Nieto. Sosok berusia 45 tahun itu merupakan kandidat terkuat Partai Revolusi Institusional (PRI). Menurut hasil penghitungan cepat, hari Minggu (1/7) kemarin, Nieto mendulang 37,93 % suara. Perolehan suaranya jauh melebihi calon lainnya, Andrés Manuel López Obrador dan Josefina Vázquez Mota yang bertengger di peringkat kedua dan ketiga.

Obrador yang tertinggal jauh, enggan menerima kekalahannya. Ia ingin menunggu hasil penghitungan resmi dan mempersiapkan jawaban yang sesuai, katanya.

PRI sempat berkuasa di Mexiko selama 71 tahun dengan otoriter. Pada pemilu kepresidenan tahun 2000 partai ini dikalahkan oleh kelompok konservatif yang tergabung dalam Partido Acción Nacional (PAN). Kekuasaan PRI selama nyaris satu abad diwarnai oleh tindak korupsi, manipulasi pemilu dan nepotisme. Maka agak mengejutkan, bahwa Pena Nieto berhasil meyakinkan penduduk bahwa ia telah sukses mengubah partainya.

Selain kursi kepresidenan, Mexiko juga menggelar pemilihan kedua kamar parlemen. Videgaray mengatakan, dirinya berharap PRI juga sukses merebut suara terbanyak dalam pemilu legislatif. Menurutnya hal terssebut akan mempermudah Pena Nieto menjalankan agenda reformasinya.

Program yang dijajakan NIeto antara lain adalah liberalisasi pasar tenaga kerja dan privatisasi perusahaan minyak negara Pemex.  Ia juga ingin memperkuat institusi kepolisian dalam perang melawan kartel obat-obatan.