1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel Sampaikan Pidato Pandangan Umum

29 Januari 2014

Untuk pertama kalinya seorang Kanselir Jerman menyampaikan pidato pandangan umum dalam posisi duduk. Angela Merkel memaparkan fokus utama masa jabatannya yang ketiga.

https://p.dw.com/p/1AyyA
Foto: John Macdougall/AFP/Getty Images

Dalam pidatonya, kanselir Jerman Angela Merkel menerangkan, salah satu fokus utama pemerintahannya adalah transisi dari energi nuklir ke sumber energi ramah lingkungan. Jerman memutuskan untuk meninggalkan pembangkit listrik tenaga nuklir dan lambat laun berpindah ke energi terbarukan, seperti energi angin dan matahari.

Kanselir Jerman menyebut transisi energi sebagai sebuah "pekerjaan Herkules". "Tidak ada negara industri lain di dunia yang melakukan perubahan secara radikal dalam pemasokan energi", katanya.

Seluruh dunia kini memandang ke Jerman dengan rasa ingin tahu sekaligus pesismis, tandas Merkel. "Jika kita berhasil, saya yakin, ini akan menjadi satu ekspor sukses" dari Jerman.

Kanselir Merkel terpaksa menyampaikan pidato tentang agenda pemerintahannya di parlemen dalam posisi duduk, setelah mengalami kecelakaan ski beberapa waktu lalu.

Agenda utama transisi energi

Kanselir Jerman dari partai CDU itu memaparkan kepada anggota parlemen, saat ini pangsa energi terbarukan sudah mencapai 25 persen. Tahun 2050 diharapkan naik menjadi 50 persen.

Namun Merkel menegaskan, transisi energi hanya akan berhasil, jika semua kalangan masyarakat mau mengesampingkan kepentingan masing-masing "dan hanya fokus pada kepentingan bersama".

Kanselir Jerman selanjutnya mengatakan, untuk melaksanakan politik energi yang baru telah diciptakan kementerian yang punya kompetensi luas, yaitu Kementerian Ekonomi dan Energi. Kementerian yang akan memainkan peran kunci itu dipimpin oleh ketua Umum SPD, Sigmar Gabriel.

Krisis keuangan belum berakhir

Mengenai krisis keuangan di Eropa, Merkel memperingatkan agar upaya penghematan dan reformasi terus dilanjutkan. Krisis ini sekarang memang berhasil dikendalikan, "tapi belum berakhir". Ia menyatakan belum puas dengan koordinasi penanganan krisis di Eropa dan menuntut langkah nyata dalam regulasi pasar keuangan.

Pimpinan oposisi Gregor Gysi dari Die Linke sebelumnya mengeritik waktu bicara yang terlalu lama di parlemen untuk fraksi-fraksi koalisi pemerintahan. Kubu oposisi yang terdiri dari Die Linke dan Partai Hijau hanya punya sedikit waktu bicara, karena hanya memiliki sedikit kursi di parlemen. Pembagian waktu bicara dilakukan berdasarkan proporsi pembagian kursi.

Koalisi besar yang terdiri dari CDU, CSU dan SPD menguasai 504 (80 persen) dari seluruhnya 631 kursi di parlemen. Oposisi hanya punya 127 kursi (20 persen).

hp/vlz (dpa, rtr, afp)