1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AP Protes Pelacakan Telepon

Spencer Kimball15 Mei 2013

Kementerian Kehakiman AS secara diam-diam melacak telepon wartawan dan kantor berita AP. Media AS mengecam aksi itu sebagai pengekangan kebebasan pers.

https://p.dw.com/p/18Y0r
Associated Press (AP) logo at the entrance to their office building in New York, New York , USA, 14 May 2013. EPA/ANDREW GOMBERT +++(c) dpa - Bildfunk+++
AP Associated Press USAFoto: picture-alliance/dpa

Kementerian Kehakiman secara diam-diam mengumpulkan data dari 20 saluran telepon milik kantor berita AP dan reporternya. Direktur AP Gary Pruitt menuduh kementerian kehakiman telah melakukan pelanggaran serius terhadap kebebasan pers.

Tidak ada pembenaran bagi aksi pelacakan itu, tulis Pruitt kepada Menteri Kehakiman Eric Holder. Selanjutnya disebutkan: ”Kami melihat tindakan dari Kementerian Kehakiman sebagai pelanggaran serius terhadap hak-hak AP yang dilindungi konstisusi untuk mengumpulkan informasi dan membuat berita”.

Data-data yang dikumpulkan mengungkapkan cara AP berkomunikasi dengan sumber-sumber yang dilindungi identasnya. Kementerian Kehakiman mengumpulkan data-data itu selama bulan April dan Mei 2012. Memang tidak ada percakapan telepon yang direkam, tapi data-data menunjukkan siapa yang menghubungi nomor telepon itu. Yang disadap adalah telepon kantor dan telepon pribadi reporter AP di New York, Washington DC dan di Hardford, Connecticut.

Direktur AP Gray Pruitt menjelaskan, AP mendapat informasi dari Kementerian Kehakiman hari Jumat lalu (10/05) tentang pengumpulan data itu. Namun pemberitahuan tersebut disampaikan setelah aksi penyadapan dilakukan. Jadi AP sama sekali tidak punya kemungkinan untuk mengajukan keberatan atas pengumpulan data itu.

”Mengumpulkan data-data telepon dari para reporter dan redaktur AP adalah pelanggaan serius kebebasan pers yang dilindungi konstitusi”, kata Jesselyn Radack kepada Deutsche Welle. Radack adalah direktur organisasi Government Accountability Project, yang memantau perlindungan terhadap nara sumber dan informan penting.

Operasi CIA di Yaman

Kementerian Kehakiman tidak menjelaskan apa tujuan pengumpulan data telepon itu. Namun menurut kantor berita AP, CIA menyelidiki sebuah berita dari bulan Mei 2012 tentang rencana serangan teror yang berhasil digagalkan di Yaman. Dalam laporan itu, AP mengutip sumber anonim tentang operasi rahasia CIA yang berlangsung di Yaman untuk menggagalkan serangan teror terhadap sebuah pesawat Amerika.

Data telepon yang dikumpulkan antara lain berasal dari lima reporter dan seorang redaktur yang mengumpulkan bahan untuk laporan tentang aksi CIA di Yaman. Tiga repoter pada tahun 2012 juga melakukan penyelidikan investigatif tentang pengawasan polisi terhadap komunitas muslim di New York.

Jesselyn Radack memperingatkan: ”Jika media harus khawatir bahwa sumber rahasianya bisa terungkap dan metode investigasinya diketahui oleh pemerintah, ini akan punya dampak sangat buruk bagi kebebasan pers”.

Obama Tidak Tahu

Presiden Barack Obama tidak mengetahui aksi yang dilakukan oleh Kementerian Kehakiman. ”Selain dari laporan media, kami tidak tahu tentang adanya upaya Kementerian Kehakiman mengumpulkan data telepon dari AP,“ kata Jay Carney, Jurubicara Gedung Putih. „Kami tidak terlibat dalam keputusan yang diambil sehubungan dengan kasus ini, karena ini adalah urusan Kementerian Kehakiman”.

Tapi Jesselyn Radack meragukan bahwa pemerintahan Obama tidak tahu apa yang dilakukan oleh Kementerian Kehakiman. Kalau memang benar demikian, Obama harus meminta Menteri Kehakiman Eric Holder untuk bertanggung jawab dan memusnahkan semua data yang dikumpulkan, kata Radack.