1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

161110 Obama Karsai

17 November 2010

Amerika Serikat merencanakan menarik pasukannya dari Afghanistan secara bertahap. Ini terlalu lambat, dianggap Presiden Afghanistan Karzai. Menjelang KTT NATO, Obama sampaikan strategi Washington di Afghanistan.

https://p.dw.com/p/QB1Z
Presiden Afghanistan Hamid KarsaiFoto: AP

Komandan tertinggi Amerika Serikat di Afghanistan, Jendral Petraeus, jarang begitu marah pada presiden Afghanistan. Pasalnya, dalam wawancara dengan koran Washington Post, akhir pekan lalu, Presiden Karzai bukan hanya menuntut penarikan segera sebanyak mungkin tentara AS dari Afghanistan. Karzai juga mengkritik tajam inti taktik Petraeus, yaitu serangan malam tim komando khusus Amerika, terhadap tempat-tempat yang diduga pusat komando Taliban.

Serangan malam terhadap lokasi-lokasi di Afghanistan merupakan masalah permanen dan harus segera diakhiri, demikian seruan Karzai lewat Washington Post kepada pemerintah AS dan Jendral Petraeus.

Petraeus terkejut dan kecewa terhadap tuntutan Karzai, begitu dilaporkan CNN. Karzai melemahkan seluruh pasukan NATO di Afghanistan dengan kritiknya, kata Petraeus. Lagipula, operasi khusus malam hari terhadap gudang senjata dan persembunyian komandan Taliban sangat efektif. Ini terbukti dari jumlah dalang pemberontak yang tewas dan tertangkap, tambah sang jendral.

Menlu AS Hillary Clinton pun menyampaikan pernyataan yang diarahkan kepada Karzai, "Ini adalah pertempuran keras yang kita hadapi. Tetapi juga menghasilkan pengaruh signifikan terhadap para pemberontak."

Semua operasi yang dilancarkan satuan khusus AS sudah dibicarakan dengan pemerintah Afghanistan, kata Clinton. Tidak bisa dibilang hanya dari pihak Amerika, karena dalam semua operasi banyak tentara Afghanistan dilibatkan. AS juga merasakan keprihatinan Karzai menyangkut jatuhnya korban dari warga sipil. Meski demikian, operasi khusus seperti ini tidak bisa tak dilakukan, kata Clinton. Menlu AS itu menandaskan, operasi berdasarkan informasi rahasia yang tepat itu merupakan senjata terpenting melawan para komandan Taliban.

Paling tidak, AS dan Karzai sepakat dalam satu hal. Misi NATO di Afghanistan harus berakhir tahun 2014. Tahun 2011, provinsi-provinsi yang paling sedikit terancam oleh Taliban akan diserahkan tanggung jawab keamanannya kepada tentara Afghanistan, kata Hillary Clinton.

Dan tepat pada tahun pelaksanaan pemilu presiden AS, 2012, tentara Amerika juga sudah ditarik dari garis depan provinsi di timur dan selatan Afghanistan yang berbahaya. Perkiraannya, sampai saat itu Taliban nyata melemah dan tentara Afghanistan sudah betul-betul siap.

Militer, pemerintah pusat dan provinsi di Afghanistan harus diperkuat, demikian motto Obama bagi KTT NATO di Lissabon yang akan datang. Hanya dengan begitu mereka dapat betul-betul mengambil alih tanggungjwab bagi masa depan Afghanistan.

Apakah hal itu akan berhasil sampai tahun 2014, menurut para pakar Afghanistan di Pentagon, sangat diragukan. Menurut perhitungan mereka, dalam empat tahun ke depan, tentara AS di Afghanistan masih akan memainkan peran yang sangat diperlukan. Juga kemudian sebagai unit pelatih, setelah semua pasukan NATO meninggalkan kawasan pegunungan Hindukush.

Ralph Sina/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid