1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kaset, Antik dalam Usia Masih Muda

Conny Paul12 Agustus 2015

Pada pameran produk elektronik internasional tahun 1963 di Jerman, kaset diperkenalkan sebagai karya ajaib teknologi audio. Kini, kaset sudah menjadi barang antik.

https://p.dw.com/p/19YLE
Bonbonfarbene Cassetten der Pop-Ära (frühe 1970er Jahre) liegen nebeneinander. Aufgenommen in Köln am 28.07.2011. Foto: Maximilian Schönherr
Kompakt-CassettenFoto: picture alliance / Maximilian Schönherr

Masa kejayaan kaset mulai berakhir sekitar awal tahun 90an, saat CD berhasil menembus pasaran. Kaset kehilangan posisinya sebagai media musik terpenting di Jerman dan sebagian besar negara-negara industri di Barat. Tahun 1991 jumlah kaset yang terjual masih 78 juta buah. Di tahun 2010, industri musik tidak berhasil mencapai 1 persen dari penjualan kaset pita tersebut.

Jerman juga menghentikan produksi kaset di tahun yang sama. Dan di dunia, kaset pun semakin jarang ditemukan. Hanya Afrika dan beberapa negara di Asia masih mempertahankan eksistensi kaset karena ketahanannya. Lagipula kaset penting bagi para tahanan di penjara, yang seringnya tidak mendapat akses mendengarkan musik lewat CD.

Jika membandingkan kualitas dan kenyamanan format MP3 dengan kaset, sebenarnya sulit dimengerti mengapa kaset masih bisa bertahan sampai sekarang. Di Jerman sekarang pun, kadang suka digelar "Mixtape-Party". Para undangan pesta datang sambil membawa kaset yang berisi campuran lagu-lagu favorit masing-masing. Kebanyakan kaset lama. Kaset baru adalah barang langka dan menjadi incaran para kolektor.

Tapi biasanya, sebagian besar tape yang masih ada hanya menjadi dekorasi saja dan tidak lagi digunakan. Tampilan kaset yang masih beredar pun kebanyakan sebagai pemanis produk komersil. Seperti misalnya sebagai motif casing smartphone, stiker atau kaos. Atau sebagai obyek seni.