1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kebakaran Besar Landa Israel

25 November 2016

Petugas pemadam kebakaran berhasil mengendalikan kebakaran besar yang melalap rumah-rumah di kota terbesar ketiga di Israel, Haifa. Puluhan ribu orang mengungsi akibat insiden itu.

https://p.dw.com/p/2TE74
Israel Waldbrände
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Schalit

Kebakaran Besar Landa Israel

Juru bicara kepolisian Israel Micky Rosenfeld mengatakan sekitar 14 kebakaran kecil masih berkecamuk pada hari Jumat(25/11) di beberapa  kawasan Israel.

Sejauh ini, 12 orang telah ditangkap atas tuduhan menyulut kebakaran. Insiden kebakaran mulai terjadi sejak tiga hari lalu. Awalnya terjadi di Neve Shalom dekat Yerusalem.  Karena cuaca kering dan berangin, api kemudian menyebar ke tempat lain dekat Yerusalem. Kebakaran juga mengamuk di wilayah utara Zichron Yaakov dan lokasi-lokasi lainnya.

Haifa terparah

Kebakaran yang terjadi di Haifa, menimbulkan kepanikan dan memaksa puluhan ribu orang mengungsi. Puluhan warga dirawat di rumah sakit karena terhirup asap.

Polisi dan militer yang bergabung dengan pasukan pemadam kebakaran kewalahan mengatasi sebaran api di Haifa, yang merupakan lokasi paling serius dalam serangkaian kebakaran yang di Israel dalam beberapa hari terakhir ini.

Netanyahu: Ini ‘teror'

Dalam kunjungannya ke daerah, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan siapa pun yang terlibat dalam aksi kebakaran akan dihukum berat: "Dari maksud dan tujuannya, insiden ini adalah bentuk  kejahatan. Dan menurut kami ini adalah teror, baik dari segi maksud dan tujuan." Dia mengatakan hasutan dalam melakukan pembakaran juga memainkan peran dalam menyebarkan kebakaran.

Netanyahu tidak merinci identitas atau motif para pelaku yang diduga menyulut dan memprovokasi pembakaran. Tetapi para pejabat Israel biasanya menggunakan istilah "teror" untuk merujuk pada aktivitas militan Arab atau Palestina.

Tudingan Netanyahu bisa menguji hubungan antara mayoritas Yahudi Israel dan minoritas Arab, yang telah lama menderita diskriminasi di Israel dan mengaku telah diremehkan oleh retorika Netanyahu dan pejabat Israel lainnya di masa lalu. Kepala polisi Israel Roni Alsheich juga belum menjelaskan secara rinci soal penangkapan para orang-orang yang diduga terlibat aksi pembakaran.

Sementara itu,  Palestina menawarkan untuk mengirim tim pemadam kebakaran untuk membantu memerangi api, menurut berita resmi Palestina WAFA. Yousef Nassar, direktur jenderal Pertahanan Sipil Palestina mengatakan tawaran bantuan  tersebut adalah pesan "kemanusiaan".

Kebakaran kali ini di Israel adalah  yang terburuk sejak tahun 2010, saat api menjalar di Israel selama empat hari dan menewaskan 42 orang. Palestina ikut memadamkan api ketika insiden tersebut terjadi.

Sejak saat itu, Israel telah memperkuat kemampuan pemadam kebakaran, membeli pesawat khusus yang dapat menjatuhkan sejumlah besar air di daerah bencana. Beberapa negara, termasuk Rusia, Perancis, Siprus,Turki, Kroasia dan Yunani, juga mengirimkan bantuan untuk musibah.

 

ap/hp( ap/ebu)