1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

"Rumah Yunani" di Istanbul

30 Desember 2016

Arsitek Turki Hakan Aldogan membeli sebuah rumah bertingkat di Istanbul dan diperbaharui dengan spesifikasi sendiri. Ini adalah rumah Yunani, yang berarti memiliki hanya satu ruangan di setiap lantai.

https://p.dw.com/p/2V3PZ
28.11.2012 DW Euromaxx Haus Istanbul 2

Distrik Balat berada di bagian Eropa. Meski lokasinya strategis di pusat kota, bangunan-bangunannya banyak yang rusak. Akhir-akhir ini, orang-orang membeli dan merenovasi  bangunan-bangunan bobrok tersebut. Arsitek Turki, Hakan Aldogan salah satunya.

Aldogan lahir di Istanbul. Tahun 2009, ia membeli rumah lima lantai  seharga 100.000 Euro. Untuk merenovasinya butuh 60 ribu Euro.

Aldogan studi arsitektur di Denmark. Ia bekerja di Amerika Serikat, lalu di Paris dengan arsitek terkenal Perancis, Jean Nouvel. Dia pindah ke rumahnya yang seluas 200 meter persegi di Istanbul pada akhir April 2012. Kantornya di lantai dasar.
"Saya tidak punya rumah sendiri untuk masa yang sangat lama, itu sebabnya saya ingin membuat segalanya begitu personal. Itu idenya. Jadi semuanya harus saya rancang sendiri," jelasnya. Ia melanjutkan, "Saya ingin mengerjakannya secara detil, membuat potongan unik dan menyatukan hal yang kuno dan modern. Tetapi sekali lagi pendekatannya secara pribadi." Dan akhirnya ketika sudah selesai, tidak terlihat seolah-olah itu baru saja selesai, tapi seolah-olah telah ditinggali beberapa waktu lamanya.​“
 
Setiap kamar memiliki sentuhan pribadi. Mebelnya dirancang sendiri. Begitu pula dalam meletakkan sesuatu, dalam efek pencahayaan. Di kamar tidurnya ada tumpukan laci aneh. "Saya melihatnya di salah satu toko barang bekas. Mereka memiliki tumpukan ini semua," cerita Hakan Aldogan. 

Tata letak rumahnya khas. Hanya ada satu kamar per lantai, yang mendorong perlunya  kreativitas. "Awalnya saya benar-benar ingin memiliki tangga yang lebih elegan, dan kemudian saya menyadari bahwa saya tak memiliki ruang penyimpanan yang cukup di rumah. Jadi saya membangunnya secara sistematis."

Atap terasnya menawarkan pemandangan panorama dari kedua benua. Banyak dari teman-teman Aldogan membangun rumah di dekatnya. Mereka percaya Istanbul baru dan masa depan berada di distrik ini.

Hakan Aldogan mengatakan, "Ini  satu-satunya kota di dunia di mana dua benua  benar-benar tepat bersebelahan satu sama lain, di mana Anda dapat melewatinya  setiap hari, dari satu benua ke benua yang lain. Semua bukitnya, naik dan turun bukit." Ditambahkannya, "Ini merupakan bagian  sejarah besar Romawi, kesultanan Utsmaniyah, budaya kontemporer Turki sekarang. Dan itu unik. Itu luar biasa."

Aldogan menunjukkan naluri bisnis yang baik ketika ia membeli rumah di Balat. Nilai bangunan berusia seratus tahun itu kini harganya  dua kali lipat. 

Penulis: Sharon Berkal (ap/as)