1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kekacauan Melanda Port-au-Prince

16 Januari 2010

Lambatnya penyaluran bantuan membuat situasi di ibukota Port-au-Prince kacau balau. Aksi penjarahan dan tindak kekerasan menambah penderitaan warga. Sebelumnya Amerika diperintahkan mengkoordinasikan penyaluran bantuan.

https://p.dw.com/p/LXaO
Seorang bocah korban gempa bumi di Port-au-Prince, HaitiFoto: AP

Lambatnya proses penyaluran bantuan membuat sebagian warga di ibukota Port-au-Prince putus asa dan kehilangan sabar. Pasca gempa bumi yang meluluhlantakkan ibukota beberapa hari lalu, warga mulai terlibat bentrokan dalam memperebutkan sisa bahan pangan.

Di pusat perbelanjaan utama di Port-au-Prince dilaporkan sekitar 1000 orang bersenjata tajam mulai menjarahi barang dagangan yang selamat dari gempa. Mereka mengambil pakaian atau mainan anak-anak.

Fotografer Reuters, Carlos Barria melaporkan, para penjarah terlibat bentrok satu sama lain. "Di sini terjadi anarki dan kekacauan. Polisi sudah pergi sejak lama," ujarnya.

Saksi mata juga melaporkan aksi penjarahan di tempat lain di ibukota Port-au-Prince. Lantaran maraknya aksi kekerasan dan buruknya penanganan kesehatan di dalam kota, sebagian warga mulai mengungsi keluar dari ibukota.

USA Haiti Krankenhausschiff Comfort unterwegs
Kapal rumah sakit milik angkatan laut AS USNS Comfort diberangkatkan ke HaitiFoto: AP

Para pengungsi dan korban luka kini membanjiri jalan-jalan utama di Port-au-Prince. Mereka berharap mendapat pertolongan oleh keluarga yang hidup di daerah pedesaan yang selamat dari dampak gempa.

Koordinasi Amerika Serikat

Sementara itu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton telah tiba di ibukota Port-au-Prince. Clinton dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden René Préval dan akan mengunjungi langsung lokasi bencana.

Hingga saat ini bandara internasional ibukota Haiti, Port-au-Prince masih tetap merupakan satu-satunya jalur sempit bagi penyaluran bantuan internasional bagi para korban.

Sejumlah pesawat dengan tim penolong dan barang-barang bantuan terpaksa harus ditolak. Para koresponden melaporkan, korban gempa yang menderita trauma dan berada di dekat bandara pun masih belum mendapat makanan, minuman maupun bantuan medis.

Sementara itu, pemerintah Haiti telah menyerahkan kepada Amerika Serikat untuk mengkoordinir upaya bantuan internasional di bandara. Sekitar 10.000 tentara AS akan mengamankan pembagian barang bantuan dan sebuah kapal induk AS juga akan ditempatkan di perairan negara Karibik tersebut . Di Washington, Menteri Pertahanan AS, Robert Gates mengutarakan, situasi di Port-au-Prince pada Jumat (15/01) dapat dikuasai.

Namun yang terpenting adalah memberikan bantuan makanan dan minuman secepatnya: "Situasi keamanan (hari Jumat) masih okay. Kuncinya adalah penyaluran makanan dan minuman secepat mungkin agar warga yang menderita tidak melakukan kekerasan yang akan memperburuk situasi keamanan. Karena itu, prioritas utama saat ini adalah pembagian pangan dan minuman kepada para warga."

Deutschland Haiti Hilfe DRK belädt Hilfsgüter-Flug
Palang Merah Jerman masukkan bantuannya ke dalam pesawat menuju HaitiFoto: picture alliance / dpa

Klinik darurat dan kapal rumah sakit AS

Sebuah klinik darurat AS dengan 30 dokter juga akan dikirim hari Minggu (17/10) ke wilayah bencana. Selain itu, sebuah kapal rumah sakit AS dengan kemampuan melakukan 25 operasi, juga akan tiba minggu depan.

Di Washington hari Jumat (15/01) , Presiden AS Barack Obama menegaskan, bantuan segera AS juga berlaku bagi pembangunan kembali jangka panjang. "Tingkat kerusakan luar biasa. Seperti yang kita lihat di televisi, kerugian juga sangat besar. Saya menjanjikan komitmen AS kepada pemerintah dan warga Haiti untuk memberikan bantuan segera guna menyelamatkan jiwa dan meringankan penderitaan serta upaya pembangunan kembali jangka panjang."

Selain itu, Obama juga mengutarakan akan melakukan pembicaraan mengenai bantuan Haiti dengan mantan presiden Bill Clinton dan George W. Bush hari Sabtu (16/01): "Besok saya akan bertemu mantan Presiden Clinton dan George W. Bush di Gedung Putih untuk merembukkan bagaimana menggerakkan warga AS agar upaya penyelamatan dan pembangunan kembali dapat berjalan terus."

Haiti terjebak dalam anarki?

Namun dipertanyakan apakah bantuan tersebut datang tepat pada waktunya? Pasalnya situasi di Haiti bertambah buruk. Semakin banyak kelompok-kelompok penjarah yang berkeliaran mencari mangsa di Port-au-Prince. Solidaritas antar warga yang awalnya ditunjukkan, lambat laun menghilang. Anarki semakin menguak.

Akibat masalah logistik, pembagian barang bantuan sangat sulit. Sementara itu, bantuan Jerman telah tiba di Port-au-Prince. Bantuan Teknik Jerman THW akan membangun peralatan penyediaan air bersih. Instalasi itu akan mampu memasok 6000 liter air minum per jam. Ini sama dengan kebutuhan air bagi 30.000 orang. Meski hambatan-hambatan besar, harapan masih ada. Hingga kini, 24 orang telah berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan.

CS/AR/dpa/afpd/epd/ap