1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kekalahan Tragis Bayern München

20 Mei 2012

München berduka. Walau mendominasi sepanjang pertandingan, FC Bayern gagal menang dari Chelsea dalam final Liga Champions. Klub London ini menang di adu penalti.

https://p.dw.com/p/14ywB
Foto: Reuters

"Es tut so weh - Sangat menyakitkan" Begitu kalimat yang kerap terdengar dari para pemain, pendukung dan petinggi klub Bayern München usai pertandingan babak final Liga Champions, Sabtu malam waktu setempat (19/5). "Es tut so weh!" Kalimat yang juga kembali terlihat di halaman-halaman muka harian maupun situs berita Jerman keesokan harinya (20/5).

Mimpi buruk FC Bayern München

Sehari setelah pertandingan final terpenting bagi klub-klub di Eropa, wajah-wajah terpukul para pemain Bayern masih tampak di media-media Jerman. Mulai dari tangisan Bastian Schweinsteiger, tatapan kosong Mario Gomez, hingga jawaban datar tanpa emosi kiper Manuel Neuer saat diwawancara lama setelah pertandingan berakhir. "Kami punya tiga kesempatan emas untuk memastikan kemenangan, tetapi kami tidak memanfaatkannya. Rasa kecewa begitu besar. Siapapun yang menonton pertandingan, tidak akan menyangka, bahwa Chelsea yang keluar sebagai juara. Semua pemain tertunduk dan terdiam di ruang ganti. Kami tidak bisa berkata-kata."

Champions League Finale Mai 2012 FC Bayern München gegen FC Chelsea
Mario Gomez tidak bisa percaya bahwa timnya kalahFoto: Reuters

Drogba tenggelamkan legenda Bayern

Apa yang terjadi sehingga dominasi Bayern diputarbalikkan oleh Chelsea? Statistik pertandingan menunjukkan, bahwa Bayern unggul dari semua segi. Mulai kepemilikan bola, tendangan pojok, hingga kesempatan mencetak gol. Selama 82 menit kedua tim tidak berhasil mencetak gol. Bayern terus menyerang, sementara Chelsea terus bertahan dan hanya sesekali memanfaatkan serangan balik. Kiper Manuel Neuer hampir tidak teruji.

Hingga Thomas Müller berhasil memanfaatkan peluang dari sudut sempit di menit 83. 1-0 untuk FC Hollywood. Saat itu stadion München meledak. Para suporter bersiap berpesta. Tidak lama kemudian, bahkan pelatih Heynckes menarik pencetak gol Müller dari lapangan. Bayern München yakin akan menang. Para pendukung Bayern kembali mengangkat poster bertuliskan "Unser Stadt. Unser Stadion. Unser Pokal - Kota kami. Stadion kami. Piala kami."

Champions League Finale Mai 2012 FC Bayern München gegen FC Chelsea
Bayern rayakan gol Thomas MüllerFoto: Reuters

Tapi bukan Chelsea namanya, kalau tidak membuat kejutan. The Blues yang secara tidak terduga menyingkirkan favorit juara Barcelona di babak semifinal, tidak menyerah dan terus menyerang. Sang pahlawan, siapa lagi kalau bukan Didier Drogba. Pemain gaek berusia 34 tahun ini menyamakan kedudukan dua menit menjelang pertandingan usai. Sejak itu tragedi München dimulai. Di babak perpanjangan waktu, Arjen Robben gagal mengeksekusi tendangan penalti. Di babak adu penalti, kecermelangan Neuer tidak diimbangi oleh Ivica Olic dan Schweinsteiger. Penendang terakhir Chelsea yang bisa menentukan kemenangan adalah Drogba. Dan seperti julukan media Inggris "from hero to hero", Drogba membuktikan dirinya memang layak bermain di final Liga Champions. Chelsea menang 4-3 melalui adu penalti.

Champions League Finale Mai 2012 FC Bayern München gegen FC Chelsea
Kemenangan Chelsea kejutkan dunia sepakbolaFoto: Reuters

Kekalahan Bayern musnahkan peluang Jerman?

Tidak seperti Chelsea, tim Bayern München didominasi oleh pemain-pemain terbaik Jerman yang juga menjadi andalan pelatih timnas Jerman Jachim Löw untuk Piala Eropa tahun ini. Masalahnya, kekalahan pahit yang harus ditelan Bayern akan berbekas bagi para pemainnya. Sementara Löw tidak punya banyak waktu lagi untuk memulihkan kepercayaan diri mereka dan melebur mereka dengan para pemain timnas lain yang sudah menanti di kamp latihan di Tourettes di selatan Perancis. Namun, manajer timnas Oliver Bierhoff yakin para pemain Bayern akan bisa bangkit kembali. "Ini kekalahan yang menyakitkan. Dari jalannya pertandingan, seharusnya Bayern yang menang. Semua bisa terjadi dalam adu penalti. Kami akan membantu para pemain. Bersama kami mereka masih bisa meraih gelar juara tahun ini."

Sepertinya musim ini memang bukan musimnya Bayern München. Memang mereka menjadi satu-satunya tim dalam sejarah Liga Champions yang berhasil mencapai babak final melalui kualifikasi yang digelar di stadion sendiri. Namun, target tiga gelar dalam satu musim tidak tercapai. Bayern hanya berada di peringkat kedua klasemen akhir Bundesliga, di bawah Borussia Dortmund. Di Final Piala Jerman, Bayern kembali tunduk dari Dortmund setelah kalah di babak adu penalti. Dan terakhir, adu penalti pula yang menegaskan kemuraman Bayern München. Impian Bayern dihancurkan oleh Drogba dan The Blues.

DFB Pokalfinale Bayern München Borussia Dortmund JUBEL POKAL GAUCK
Borussia Dortmund juga taklukkan Bayern di Piala Jerman lewat adu penaltiFoto: Reuters

Vidi Legowo-Zipperer (sid, dpa, ap)