1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Keliling Dunia dengan Mobil Surya

Brigitte Osterath14 Februari 2013

Australia, Amerika Serikat, Eropa. Perjalanan jauh sudah ditempuh. Satu tim mahasiswa keliling dunia dengan mobil tenaga surya. Sebuah petualangan, meski mobilnya kurang nyaman.

https://p.dw.com/p/17YZH
Matthias Drossel Hochschule Bochum. Seit seinem Start im Oktober 2011 hat der SolarWorld GT jetzt eine Strecke von rund 5.000 km zurückgelegt. Weitere 30.000 km, vier Kontinente und zwei Äquatorüberquerungen liegen noch vor dem Team, bis seine Reise voraussichtlich Anfang Dezember 2012 wieder in Australien enden wird. Mit dieser bis dato ersten Weltumrundung eines solarbetriebenen Fahrzeugs, stellt der SolarWorld GT seine Leistungsfähigkeit und die Alltagstauglichkeit der Solartechnologie unter Beweis. Foto: DW/Per Henriksen 24.05.2012 DW2_1893.jpg
Mobil Surya (Solarauto) Solarworld GT di BonnFoto: DW

Matahari boleh saja membakar di langit, tapi ujicoba mobil tenaga surya yang dijanjikan masih harus menunggu. Baterainya kosong, jelas Matthias Drossel, seorang mahasiswa teknologi listrik dari Sains Terapan Universitas Bochum di bagian barat Jerman. Cuacanya kurang mendukung dalam beberapa hari terakhir, katanya, terutama dalam perjalanan melewati Belgia.

Kini Drossel dan 9 anggota tim lainnya harus menggunakan hari yang cerah untuk mengisi baterai. Mereka telah melepaskan panel surya dari badan mobil dan menghadapkannya ke matahari pada sudut yang optimal untuk menyerap energi sebanyak mungkin. Dibutuhkan 4 jam untuk mengisi penuh baterai, ungkap Drossel usai melirik ke laptop-nya. Jadi bukannya melakukan ujicoba berkendara, mereka harus puas dengan ujicoba duduk di dalam mobil SolarWorld Gran Turismo.

Seit seinem Start im Oktober 2011 hat der SolarWorld GT jetzt eine Strecke von rund 5.000 km zurückgelegt. Weitere 30.000 km, vier Kontinente und zwei Äquatorüberquerungen liegen noch vor dem Team, bis seine Reise voraussichtlich Anfang Dezember 2012 wieder in Australien enden wird. Mit dieser bis dato ersten Weltumrundung eines solarbetriebenen Fahrzeugs, stellt der SolarWorld GT seine Leistungsfähigkeit und die Alltagstauglichkeit der Solartechnologie unter Beweis. Foto: DW/Per Henriksen 24.05.2012 DW2_1936.jpg
Agak sempit dalam cockpit mobil surya SolarWorld GTFoto: DW

Petualangan ramah lingkungan

Sesuai dengan namanya, Universitas Bochum membuat mobil bertenaga surya dengan bantuan dari perusahaan SolarWorld. Mereka mengirim satu tim mahasiswa untuk mengitari bumi, hanya dengan energi matahari.

Para mahasiswa Bochum memulai perjalanan keliling dunia tanggal 26 Oktober 2011 setelah ikut serta dalam World Solar Challenge di Australia.

SolarWorld GT telah melintasi 16 negara dan berbagai zona iklim dalam 414 hari. Bertolak dari Australia, mobil tenaga surya kemudian melewati Selandia Baru, Amerika Serikat, Italia, Monako, Luksemburg, tempat kelahiran mobil di Bochum Jerman, Republik Ceko, Austria, Hongaria, Rumania, Moldavia, Ukraina dan Russia, kemudian tiba kembali di Australia pertengahan Desember lalu. Tim dari Sains Terapan Universitas Bochum telah meliputi lebih dari 29.000 kilometer, melewati gurun pasir, pegunungan dan hutan.

Tidak boleh curang

Aturan utamanya adalah mereka tidak boleh mengambil energi dari jaringan energi konvensional apapun, menurut mahasiswa teknik Yago Elbrecht. "Kami ingin menunjukkan bahwa berkendara keliling dunia menggunakan energi surya itu mungkin," ujarnya. "Dan kalau matahari tidak bersinar, kami harus menunggu di lokasi yang sama selama 2 atau 3 hari."

Di tengah terik matahari pada siang hari, ada cukup energi surya untuk mengemudi dengan kecepatan 50 kilometer per jam. Namun di pagi dan malam hari, mesin mobil harus mengambil energi dari baterai cadangan dalam bagasi setiap kali pengemudi menambah kecepatan. Ini berarti para mahasiswa umumnya berkendara keliling dunia dengan kecepatan rata-rata 50 kilometer per jam. "Kami mampu paling cepat sekitar 110 kilometer per jam," kata Elbrecht. "Itu saat di Selandia Baru kalau tidak salah. Kami berkendara di jalan yang menurun."

Dua kendaraan konvensional berenergi bahan bakar minyak mendampingi tim Solarworld, membawa anggota tim yang tidak mengemudi dan barang bawaan. Mereka bergantian menyetir mobil, dan melakukan reparasi. "Saya mengambil cuti kuliah dua semester supaya bisa ikut seluruh perjalanan," kisah Elbrecht. "Saya pikir tidak akan ada lagi kesempatan berkendara keliling dunia, dan melakukannya dengan mobil surya. Benar-benar luar biasa!"

Quelle: http://www.solarworld.de/fileadmin/sites/sw/presse/aktuelle_pressefotos/swgt_010.jpg Solarauto der SolarWorld AG und der Fachhochschule Bochum wird mehr als 30.000 Kilometer allein mit der Kraft der Sonne zurücklegen Allein mit der Kraft der Sonne ist das Solarstromauto SolarWorld GT in Darwin/Australien zur solaren Weltumrundung im Oktober 2011 gestartet. Nach einem Jahr wird der SolarWorld GT in Australien zurückerwartet. Erstmals in der Geschichte des Automobils wird ein Fahrzeug allein mithilfe eines energetisch autarken Elektromotors einmal um den gesamten Globus fahren. Angetrieben wird der SolarWorld GT mit Solarstrom. Das Auto mit integrierten Solarzellen wurde von der SolarWorld AG, führender Anbieter von Solarstromprodukten, gemeinsam mit der Bochum University of Applied Sciences entwickelt. Der Zweisitzer hat die Ausmaße eines üblichen PKW. Die Weltumrundung soll demonstrieren, wie leistungsfähig und alltagstauglich nachhaltige Mobilität unter realen Bedingungen ist.
Tim mahasiswa di tengah leg Eropa di Naples, ItaliaFoto: SolarWorld AG

Ingat akan taman bermain

Saat pertama kali duduk di balik kemudi mobil tenaga surya, anda teringat pada adu mobil bumper yang kerap ditemukan di taman bermain. Setir mobilnya kecil, dan dua bangku yang tersedia bisa dibilang kurang nyaman. Dan tidak ada cukup ruang, terutama untuk seseorang setinggi Elbrecht. "Tapi tidak masalah," jawabnya. "Saya hanya harus sedikit sempit-sempitan, itu saja." Lagipula, ungkapnya, anggota tim lainnya lebih mungil dibandingkan dirinya.

Hanya butuh beberapa menit untuk merasakan panas di dalam mobil saat hari cerah, dan sama kasusnya untuk SolarWorld. Pendingin udara tidak termasuk tentunya – terlalu berat dan terlalu memakan energi. Sebagai alternatif, dua celah dibuat di bagian depan mobil untuk memberi jalan masuk bagi udara dan sedikit menyejukkan pengemudi. "Tidak ada gunanya di Australia," kisah Elbrecht. "Di sana terlalu panas."

Ini juga berarti tidak ada pemanas di dalam mobil - yang tentunya sangat dibutuhkan saat melintasi pegunungan Arizona - tidak ada power steering, dan rem bantuan darurat. Layaknya mobil sport, anda duduk begitu dalam di mobil surya dan begitu dekat dengan permukaan jalan. Selain itu, mobil energi surya tidak memiliki suspensi yang umumnya ditemukan pada mobil konvensional. "Anda merasakan setiap gundukan di jalan, setiap lubang," tandas Elbrecht. "Juga sering berderik-derik."

Mesin yang bersenandung

Das Solarauto Solarworld GT fährt um die Welt, nur mit Sonnenenergie. Hier in Neuseeland. Copyright: SolarWorld AG Mai, 2012
Keliling dunia hanya dengan energi surya itu mungkin, saat di Selandia BaruFoto: SolarWorld AG

Setelah 4 jam, baterai mobil surya kembali penuh. Elbrecht, Drossel dan yang lainnya memasang kembali panel-panel surya ke badan mobil. Sekarang ujicoba mengemudi bisa dimulai. Pengemudi memakai helm, yang dilengkapi radio didalamnya agar dapat terus berkomunikasi dengan anggota tim di mobil lainnya. "Saya menyalakan mesinnya sekarang!" lapor sang pengemudi melalui mikrofon.

Ia memutar kunci, dan motor listrik mulai berbunyi - suara yang sangat berbeda dari mesin pembakaran standar. Hanya saat pengemudi menambah kecepatan baru mesin mulai bersuara sedikit keras. Bunyinya terdengar staccato dan sedikit aneh, tapi sang pengemudi tampak senang-senang saja, jadi mungkin itu suara yang seharusnya. Kata si pengemudi, mesinnya baru sunyi lagi setelah mobil mencapai kecepatan 15 kilometer per jam.