1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kelompok Bersenjata Duduki Parlemen Krimea

27 Februari 2014

Ketegangan di negara bagian Krimea di Ukraina meruncing, setelah kelompok bersenjata menduduki parlemen regional dan mengibarkan bendera Rusia. Parlemen Ukraina menetapkan pemerintahan interim.

https://p.dw.com/p/1BGIg
Foto: Reuters

Puluhan orang bersenjata diberitakan menduduki gedung parlemen di semenanjung Krimea di kawasan selatan, setelah ketegangan meruncing sehubungan dengan pergantian kekuasaan di Ukraina. Kantor berita Rusia Interfax melaporkan, bendera Rusia dikibarkan di luar gedung parlemen di Simferopol, ibukota Krimea.

Masih belum jelas, kelompok mana yang menduduki gedung parlemen, namun aksi itu dilakukan tanpa perlawanan aparat keamanan, demikian laporan Interfax.

Pejabat Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov mengatakan, aparat keamanan kini sedang dimobilisasi untuk mengamankan situasi.

"Pasukan keamanan dalam negeri dan polisi sekarang disiagakan", tulis Avakov di Facebook dan menambahkan, aparat keamanan akan dikerahkan, "untuk mencegah pertumpahan darah".

Pangkalan Armada Laut Hitam Rusia

Kawasan Krimea dilanda ketegangan setelah terjadi bentrokan antara pendukung pemerintahan interim di Kiev dan warga yang pro Rusia hari Rabu (26/02). Mayoritas penduduk Krimea cenderung pro Rusia. Kota Sevastopol di Krimea merupakan Pangkalan Armada Laut Hitam Rusia. Banyak warga Rusia yang tinggal di Krimea.

Pimpinan etnis minoritas Tatar, yang merupakan penganut Islam, mendukung pemerintahan interim di Kiev. Tokoh Tatar Refat Chubarov menulis di Facebook, kelompok bersenjata menduduki beberapa gedung pemerintahan.

"Orang-orang bersenjata itu memakai seragam tanpa tanda pengenal", tulis Chubarov. "Mereka sampai sekarang belum mengajukan tuntutan apa-apa".

Kekhawatiran muncul bahwa gerakan separatisme di Krimea akan menguat, menyusul pemecatan Presiden Viktor Yanukovych yang pro Rusia. Kalangan pengamat menduga, sebagian anggota pasukan khusus Berkut yang dibubarkan kini berkumpul di Krimea.

Rusia Siagakan Pasukan

Presiden Rusia Vladimir Putin hari Rabu (26/02) memerintahkan latihan siaga penuh bagi seluruh unit militer di kawasan barat yang berbatasan langsung dengan Ukraina. Latihan itu juga melibatkan markas besar Armada Laut Hitam di Sevastopol.

Manuver ini melibatkan 150.000 pasukan, 880 kendaraan lapis baja, 90 pesawat tempur dan 80 kapal perang, kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Menlu Amerika Serikat John Kerry memperingatkan Rusia agar tidak melakukan intervensi militer di Ukraina.

Parlemen Ukraina di Kiev hari Kamis (27/02) menetapkan kabinet transisi yang akan dipimpin oleh Arseniy Yatsenyuk sebagai Perdana Menteri interim. Yatsenyuk yang berusia 39 tahun adalah seorang bankir yang pernah menjabat sebagai menteri ekonomi dan menteri luar negeri Ukraina.

hp/ml (rtr, afp)