1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kelompok JAD Dalang Serangan di Polda Sumut

26 Juni 2017

Dua teroris melakukan serangan di Polda Sumatera Utara, dan menewaskan seorang polisi Minggu kemarin. Kapolri menyatakan, serangan dilakukan kelompok yang sudah dikenal.

https://p.dw.com/p/2fMjg
Indonesien Anschlag auf Polizeistation in Medan
Polisi berjaga-jaga dekat lokasi serangan di Medan (25/06)Foto: Reuters

Kepala Kepolisian Republik indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian menyebut kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) sebagai kelompok yang mendalangi serangan di Medan. Kelompok ini sebelumnya sudah melakukan aksi teror di sejumlah wilayah di tanah air. Polisi melansir, JAD juga dalang dua serangan bom bunuh diri di dekat kantor polisi di Kampung Melayu, Jakarta Timur bulan Mei lalu.

Baca juga: Tiga Terduga Pelaku Bom Kampung Melayu Ditahan, ISIS Klaim Serangan

Kapolri juga menyatakan, pelaku sudah  mengintai markas Polda Sumatera Utara selama beberapa waktu, sebelum melakukan serangan. Menurut Kapolri, JAD yang berafiliasi dengan kelompok teror yang menamakan diri Islamic State (ISIS) menjadikan kepolisian sebagai musuh, karena polisi dianggap "kafir yang menyerang mereka, jadi harus diprioritaskan," demikian Kapolri seperti dikutip viva.co.id

Indonesien Anschlag auf Polizeistation in Medan
Sejumlah polisi dikerahkan ke lokasi serangan (25/06)Foto: Reuters

Seorang polisi tewas

Dengan menggunakan pisau serta golok kedua pria itu menyerang kantor polisi. Mereka segera menusuk polisi yang sedang berjaga di posnya, yaitu Aiptu M. Sigalingging. Ia tewas akibat luka di bagian leher, dada dan tangan. Polisi lainnya kemudian melepaskan tembakan ke arah kedua penyerang. Seorang tewas dan seorang lainnya cedera berat dan dilarikan ke rumah sakit. Polisi berharap akan bisa mendapat keterangan dari teroris yang sedang dirawat di RS Bhayangkara.

Pekan lalu, polisi sudah menangkap tiga orang anggota JAD. Mereka diduga sedang merencanakan serangan teror. Juru bicara kepolisian Sumatera Utara, Rina Sari Ginting mengatakan, polisi menggeledah rumah penyerang dan menyita sebuah bendera hitam ISIS, sebuah dokumen tentang rencana serangan, sebuah gambar pemimpin ISIS, Abu Bakr al Baghdadi, sebuah komputer, sebuah rekaman video dan golok.

ml/hp (ap, viva, bbc)