1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kembali Kerusuhan di Bundesliga

16 Mei 2012

Tahun 2012 seperti tahun kelam bagi sepakbola Jerman. Tercatat ada 14 kasus yang berbau kerusuhan atau kekerasan. Terakhir, pertandingan Düsseldorf-Berlin.

https://p.dw.com/p/14wP3
Foto: picture-alliance/dpa

Citra suporter sepakbola Jerman kembali tercoreng. Setelah kerusuhan terjadi dalam pertandingan perebutan posisi di liga kedua Bundesliga, antara Karlsruhe SC dan SSV Jahn Regensburg, insiden terulang dalam perebutan posisi di liga pertama Bundesliga.

Malam memalukan bagi Fortuna

Pertandingan antara Fortuna Düsseldorf dan Hertha Berlin di kandang Fortuna Selasa (15/05) berakhir dengan kekacauan. Setelah sebelumnya, pertandingan sempat dihentikan karena penonton melemparkan kembang api dan petasan ke lapangan, 1,5 menit jelang pertandingan usai ribuan suporter Fortuna sudah menyerbu lapangan. Para pemain, pelatih, dan delegasi tim dilarikan ke ruang ganti. Sikap para suporter tidak masuk akal, mengingat klubnya sudah menanti 15 tahun untuk bisa bermain di liga utama. Pertandingan dihentikan selama 20 menit, dan para pemain baru boleh kembali ke lapangan setelah tidak ada lagi suporter yang berada di tepi lapangan.

Skor tidak berubah, tetap 2-2 hingga pertandingan berakhir. Dan dengan demikian Fortuna Düsseldorf resmi bergabung dengan 17 tim lainnya di liga pertama Bundesliga. "Tentu kami senang, tapi saya tidak membayangkannya seperti ini", ujar pemain bertahan Fortuna Jens Langenecke. Sementara Hertha mempertimbangkan untuk mengajukan protes resmi ke perhimpunan sepakbola Jerman, DFB. Menurut pengacara klub Hertha Christoph Schickhardt, "Para pemain pucat pasi di ruang ganti. Mereka ketakutan. Wasit hanya melanjutkan pertandingan karena anjuran polisi yang khawatir situasi akan memburuk jika pertandingan dihentikan."

Polizeipräsenz beim Relegation Spiel Hertha BSC in Düsseldorf
Polisi dikerahkan ke dalam lapanganFoto: REUTERS

Polisi minta tanggung jawab DFB

Tidak hanya di stadion, kerusuhan pendukung sepakbola juga biasanya berlanjut di luar stadion. Demikian pula setelah pertandingan Düsseldorf-Berlin berakhir, para suporter Hertha mengamuk dalam kereta khusus yang membawa mereka kembali ke Berlin. Kaca jendela kereta dipecahkan, petasan disulut, dan berbagai barang dilemparkan dari dalam kereta.

Pihak kepolisian menuntut agar DFB mengemban tanggung jawab. Serikat kepolisian Jerman juga meminta agar DFB memberikan sanksi yang lebih keras kepada klub yang bersangkutan, agar perilaku suporternya bisa lebih terkendali. Larangan membawa kembang api dan petasan kerap diabaikan oleh para penonton sepakbola. Masalah ini sudah menjadi tema di kalangan politisi papan atas hingga kementrian dalam negeri Jerman. Seketat apapun pengamanan stadion, tetap saja ada pihak yang berhasil meloloskan petasan ke dalam stadion.

Vidi Legowo-Zipperer (dpa, ap, sid)

Editor: Dyan Kostermans