1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

251011 Italien Krise

25 Oktober 2011

Setelah Yunani, kini giliran Italia yang terancam bangkrut. Sampai hari Rabu besok (26/10), Italia harus mengajukan usulan konkret, bagaimana mereka keluar dari krisis ekonomi.

https://p.dw.com/p/12ycH
Gambar simbol kkrisis ekonomi ItaliaFoto: DW

Masalah di Italia, bukanlah masalah yang muncul dalam semalam. Pemerintah dianggap bertanggung jawab atas mandegnya perekonomian Italia. Para pengusaha Italia mengatakan, Italia tidak lagi kompetitif; Terlalu banyak birokrasi yang rumit, angka pengangguran tinggi di kalangan warga muda, uang pensiun yang terlalu besar. Italia merlu melakukan reformasi besar-besaran.

Reformasi Besar-besaran

Italia masih memberlakukan sistem pembayaran pensiun yang mahal. Saudara seorang pensiunan yang meninggal masih berhak menerima 15 persen pensiun miliknya. Menurut Pietro Reichlin, guru besar ekonomi di Universitas Luiss, Roma, terutama sektor pensiun yang harus direformasi.

"Dalam dua, tiga tahun ke depan, pensiun akan tetap menjadi masalah serius. Ini karena banyak warga Italia yang pensiun terlalu dini, yang mendapatkan uang pensiun lebih besar dibandingkan dengan kontribusi mereka. Asuransi pensiun Italia mengalami defisit yang tidak bisa ditutupi,“ dikatakan Pietro Reichlin.

Warga lanjut usia Italia setidaknya masih menerima pensiun. Tapi kondisi kalangan warga muda tidaklah begitu baik; angka pengangguran yang tinggi: 28 persen warga berusia di bawah 25 tahun tidak memiliki pekerjaan.

Weltweite Proteste gegen Finanzindustrie und Krise Rom Italien Flash-Galerie
Demontrasi di Roma, Sabtu (15/10), mengecam krisis yang melanda ItaliaFoto: dapd

Birokrasi Rumit

Situasi ini bukanlah sekedar masalah sosial yang besar, tapi akan membuat Italia menyia-nyiakan potensi inovasi yang ada. Demikian dikatakan Gian Maria Gros-Pietro, “Italia adalah negara kecil yang berpenduduk kurang dari 1 persen dari total penduduk dunia. Kita hanya dapat berkembang, jika kita menemukan negara-negara, tempat memperkenalkan inovasi-inovasi kelas dunia.“

Dari pengalamannya sebagai mantan kepala operator jalan tol terbesar Italia, Gros-Pietro tahu masalah yang dihadapi para pengusaha. Yang paling buruk adalah birokrasi, dikatakannya. Makan waktu sangat lama, misalnya, untuk memperoleh izin bangunan. Dan akan memakan waktu lebih banyak jika harus pergi ke pengadilan. “Kita membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mendapatkan hak-hak di Italia. Dan itu merupakan faktor biaya yang dianggap perusahaan sebagai hambatann untuk berbisnis di Italia.”

Penyebab Masalah

Siapa yang ingin lebih cepat mencapi tujuan, harus memiliki uang lebih banyak. Korupsi dan nepotisme memperlambat perekonomian Italia, dikatakan Tatjana Eifrig, seorang analis pada sebuah bank swasta di Roma. Dan menurut Tatjana Eifrig, salah satu masalah utama lain adalah infrastruktur. Semua yang terletak di selatan Napoli, sangat sulit diakses melalui jalan darat.

Semua masalah yang dihadapi Italia memang tidak muncul dalam semalam. Ini terutama merupakan kegagalan politik, yang menjadikan Italia, negara dengan kekuatan ekonomi, menjadi negara yang terancam bangkrut. Liga Utara, mitra koalisi pemerintah Italia, juga dianggap sebagai penyebab macetnya perekonomian Italia, karena terlalu memikirkan kepentingan di wilayah utara.

Pemerintah Italia sendirilah yang merupakan hambatan terbesar pertumbuhan Italia, dikatakan guru besar ekonomi, Pietro Reichlin, "Pemerintah Italia tampaknya tidak mampu menghadapi tantangan masa kini. Ini karena pemerintah terdiri dari koalisi yang terpecah."

Tilmann Kleinjung/Yuniman Farid Editor: Hendra Pasuhuk