1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

180111 Haiti Duvalier

18 Januari 2011

Diktator Jean-Claude Duvalier pernah memproklamirkan diri sebagai Presiden seumur hidup di Haiti, sampai revolusi tahun 1986 memaksa ia melarikan diri. Kini, "Baby Doc" kembali ke tanah airnya yang menderita.

https://p.dw.com/p/zzHC
Jean-Claude "Baby Doc" Duvalier lambaikan tangannya kepada para wartawan sesaat setelah kedatangannya di bandara Toussaint Louverture, Port-au-Prince, Minggu (16/01)Foto: AP

Media di Haiti tak henti memberitakan kembalinya mantan diktator Jean-Claude Duvalier. Ucapan singkatnya juga terus menerus disiarkan, walau hampir tidak bisa dimengerti isinya.

Duvalier mengatakan, ia melihat foto-foto gempa bumi dan kini ingin membantu. Lebih dari itu, tak terdengar apapun darinya, sampai kini. Konferensi pers yang dijadwalkan, berulang kali ditunda. Terakhir disebutkan, akan digelar Selasa (18/01).

Kepulangan Duvalier memang mengejutkan, tetapi tampaknya dipersiapkan dengan baik. Sejak ia tiba, para pendukung lamanya kembali mendekatinya. Dan sebagian warga Haiti menyambut gembira kembalinya mantan presiden seumur hidup ke negara itu.

"Ini kemenangan, hampir 25 tahun setelah ia meninggalkan Haiti. Menurut konstitusi dia hanya 10 tahun harus berada di pengasingan. Dia menunggu lebih lama tapi kini dia sudah tiba," dikatakan seorang warga.

Kalangan organisasi HAM menilai sama sekali berbeda. Mereka menuntut agar Baby Doc Duvalier segera ditangkap. Gerardo Ducos dari Amnesty International mengatakan, "Semasa ia memerintah terjadi penyiksaan, tahanan politik atau oposisi dibunuh atau dihilangkan, dan perempuan diperkosa. Ini daftar panjang pelanggaran HAM yang harus dipertanggungjawabkan Jean Claude Duvalier di depan pengadilan Haiti."

Tetapi, tak ada perintah penangkapan terhadap Duvalier. Dan belum jelas, peran apa yang dimainkan pemerintah Haiti dalam kepulangan mantan diktator itu. Apakah betul ada orang yang mau menangkap dia ataukah kedatangannya disesuaikan untuk memperbesar kekacauan politik di Haiti. Karena sejak pemilu yang penuh kecurangan pada akhir November 2010, Presiden René Préval berupaya keras agar kandidat yang ia inginkan bisa berkuasa dan sampai itu terwujud Prèval bertahan di jabatannya.

Sejak beberapa pekan lalu PBB didemonstrasi, dan kini harus menyaksikan munculnya mantan diktator itu. Jurnalis Amy Wilentz sudah bertugas di Haiti sejak pemerintahan Baby Doc. Ia yakin, bukan kebetulan bahwa Duvalier datang di saat sekarang. "Tentu saja menurut saya pria ini tidak ada sangkut pautnya lagi dengan politik di Haiti. Ia memancing banyak pertanyaan politis hanya karena menjejakkan kaki lagi ke Haiti. Ada orang yang mengijinkan ia untuk kembali. Saya tidak bisa membayangkan ia pulang untuk pensiun. Saya pikir ia datang untuk menyatakan keinginan politik tertentu."

Banyak beredar spekulasi tentang alasan Baby Doc kembali. Ada yang menduga ia ingin mengamankan harta benda keluarganya. Lainnya mengatakan, ia hanya datang untuk memperpanjang paspor dan akan segera kembali ke Paris. Ada dugaan ia sudah memegang tiket pesawat untuk pulang hari Jumat (21/01).

Jean-Claude Duvalier sementara ini tinggal di hotel terbaik di Port-au-Prince dan tidak tampil di depan umum. Ibarat hantu yang muncul dari masa lalu dan menghalangi semua yang ingin melihat, apa yang akan dilakukannya setelah ini.

Martin Polansky/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid