1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ketegangan antara India dan Pakistan

Marjory Linardy27 Desember 2008

10 orang yang melakukan serangan di Mumbai, India diduga telah dilatih di kamp teroris di Pakistan. Sejak saat itu ketegangan meningkat antara India dan Pakistan. Kini bahkan ada pergerakan pasukan.

https://p.dw.com/p/GNpb
Perbatasan Pakistan-IndiaFoto: Ap

Perdana Menteri Pakistan Yousuf Raza Gilani mengatakan Sabtu (27/12) negaranya tidak menginginkan perang dengan India. Tetapi jika dibutuhkan negaranya dapat bertindak. Pernyataan tersebut dikeluarkan Gilani berkaitan dengan ketegangan yang mulai timbul ketika serangan terjadi di beberapa hotel di kota Mumbai bulan lalu, yang mengakibatkan tewasnya sekitar 160 orang.

Gilani menyatakan kesiapan negaranya dalam upacara untuk memperingati tewasnya mantan perdana menteri Benazir Bhutto, yang dibunuh setahun lalu dalam serangan bunuh diri. Upacara tersebut diadakan di tempat tinggal resmi Gilani di ibukota Islamabad.

Pada kesempatan itu ia juga mengatakan Pakistan ingin hidup bersahabat dengan negara tetangga India. Negaranya juga tidak akan mengambil aksi, melainkan hanya akan bereaksi. Demikian dikatakan Gilani dalam pidato televisi, yang disiarkan secara langsung.

Pergerakan Pasukan

Yousaf Raza Gilani Pakistan Wahlen
Perdana Menteri Pakistan Yousaf Raza GilaniFoto: AP

Ketegangan meningkat Jumat kemarin (26/12), saat politisi tingkat tinggi Pakistan mengatakan bahwa sejumlah kecil pasukan telah dipindahkan dari daerah suku, yang berbatasan dengan Afganistan, ke wilayah di dekat perbatasan dengan India.

Menurut laporan harian Pakistan "Daily Times" dalam situs internetnya Jumat kemarin, pasukan tersebut sudah digerakkan Kamis 25 Desember lalu antara lain menuju Kashmir. Laporan koran Pakistan tersebut didasari keterangan militer. Sementara itu televisi Pakistan, Geo TV melaporkan, pemerintah telah menetapkan larangan cuti bagi semua anggota angkatan bersenjatanya.

Reaksi atas Tindakan Negara Tetangga

Berkaitan dengan laporan tersebut, hari ini (Sabtu 27/12) Duta Besar Pakistan di Inggris, Wajid Shamsul Hasan mengatakan dalam wawancara dengan radio Inggris BBC, India telah terlebih dahulu menempatkan tentara di sepanjang perbatasan dengan negara Pakistan. Jadi Pakistan melakukan ini sebagai reaksi atas langkah yang mereka ambil. Tetapi seperti telah dinyatakan Perdana Menteri Gilani, Pakistan tidak akan melepaskan tembakan jika India tidak melakukannya. Demikian dikatakan Hasan.

Sebagai reaksi atas pergerakan pasukan Pakistan, Perdana Menteri India, Manmohan Singh mengumpulkan semua pimpinan militernya untuk membicarakan strategi. Pemerintah India juga menganjurkan warganya untuk tidak pergi ke Pakistan.

Indien Ministerpräsident Manmohan Singh
Perdana Menteri India, Manmohan SinghFoto: picture-alliance/ dpa

Pemberantasan Teroris

Hubungan kedua negara memburuk sejak serangan di Mumbai 26 November lalu. Pemerintah di New Delhi menuduh kelompok militan yang berdiam di Pakistan sebagai dalang serangan. Menurut India, 10 orang yang melaksanakan serangan tersebut dilatih di kamp pelatihan teroris di bagian Kashmir yang dikuasai Pakistan. Sementara pemerintah di Islamabad mengatakan India tidak dapat memberikan bukti jelas untuk tuduhan tersebut.

Pemerintah India juga meningkatkan tekanan diplomatis. Menteri Luar Negeri India, Pranab Mukherjee menyerukan Cina dan Arab Saudi yang menjadi sekutu penting Pakistan agar memaksa pemerintah di Islambad untuk mengambil tindakan jelas terhadap terhadap teroris.

Sementara itu AS menyerukan Pakistan dan India untuk menahan diri. Jurubicara Gedung Putih, Gordon Johndroe mengatakan, negaranya mengadakan hubungan dengan kedua negara. Pada saat bersamaan Gedung Putih juga menuntut India dan Pakistan untuk bekerjasama dalam penyelidikan dalang serangan Mumbai, serta dalam masalah pemberantasan terorisme.