1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ketimpangan Ekonomi, Fokus Pidato Kenegaraan Obama

cp/as (rtr, afp, ap, dpa)29 Januari 2014

Presiden AS Barack Obama berjanji akan berbuat lebih untuk mengatasi ketimpangan ekonomi. Obama menyerukan kerjasama dan dukungan kedua partai untuk mencapai target domestik maupun internasional.

https://p.dw.com/p/1Ayl4
Foto: picture-alliance/dpa

Pidato di hadapan sidang gabungan kedua kamar di Kongres menjadi kesempatan bagi Presiden Barack Obama untuk menghembuskan nyawa baru bagi masa jabatan keduanya setelah setahun terakhir tercoreng oleh Kongres yang terpecah dan ketegangan internasional.

Obama menyatakan siap melangkahi DPR AS yang dikuasai Partai Republik dan mengambil tindakan sendiri tanpa legislasi, yang mungkin dilakukannya, untuk kembali menguatkan kelas menengah Amerika.

Kesenjangan ekonomi

Ketidaksetaraan ekonomi menjadi porsi terbesar pidato Obama. Presiden Amerika Serikat itu mengatakan, meski empat tahun terakhir ekonomi terus membaik, angka pengangguran, kesenjangan yang terus melebar dan mobilitas ekonomi yang terhambat tetap menjadi masalah besar.

"Faktanya, bahkan di tengah pemulihan ekonomi, terlalu banyak warga Amerika yang bekerja serabutan hanya untuk bertahan hidup - jangankan memikirkan masa depan. Dan terlalu banyak yang sama sekali tidak memiliki pekerjaan. Tugas Washington adalah membalikkan tren ini."

Ia mendesak Kongres untuk meloloskan rancangan undang-undang yang akan menaikkan upah minimum dari 7,25 Dolar per jam menjadi 10,10 Dolar. Kenaikan ini, untuk pertama kalinya, akan menyetarakan upah minimum dengan tingkat inflasi.

Lingkungan, perawatan kesehatan, imigrasi

Obama juga berbicara tentang kebutuhan untuk mengatasi perubahan iklim dan beralih ke ekonomi energi yang lebih hijau. Ini sebuah pernyataan yang dapat mendorong Washington untuk bertindak lebih banyak untuk mengurangi emisi karbon.

"Perubahan iklim adalah sebuah fakta. Dan saat anak cucu kita menatap mata kita dan bertanya apakah kita berbuat sebisa mungkin untuk mewariskan mereka dunia yang lebih aman dan stabil, dengan sumber-sumber energi terbarukan, saya ingin kita mampu berkata ya!, kami telah mengerahkan segalanya," tegas Obama.

Salah satu prioritas utama lainnya, adalah reformasi imigrasi, Obama mengajak Kongres untuk bahu-membahu dalam mencapai kata sepakat terkait reformasi aturan imigrasi tahun ini. Ia mengatakan reformasi akan menciptakan ribuan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi senilai 1 triliun Dolar dalam dua dekade mendatang.

Menyangkut inisiatif perawatan kesehatannya, Obama membela undang-undang yang ia tanda tangani tahun 2010.

"Saya tidak berharap untuk meyakinkan rekan-rekan Republik berdasarkan prestasi undang-undang ini," jelas Obama. "Tapi saya tahu bahwa warga Amerika tidak tertarik untuk kembali berjuang dalam pertarungan lama."

Cory Remsburg, yang terluka di Afghanistan, mendapat sambutan berdiri saat pidato kenegaraan Presiden Barack Obama
Cory Remsburg, yang terluka di Afghanistan, mendapat sambutan berdiri saat pidato kenegaraan Presiden Barack ObamaFoto: Reuters

Kebijakan luar negeri

Terkait fokus internasional, Obama berjanji terus memberi dukungan bagi Afghanistan setelah seluruh pasukan Amerika hengkang akhir tahun 2014. Namun ia menyerukan kepada Presiden Afghanistan Hamid Karzai untuk menandatangani perjanjian keamanan dengan Washington yang memungkinkan "tentara Amerika dalam jumlah kecil" untuk tetap berada di Afghanistan pasca 2014.

"Walau hubungan Washington dengan Afghanistan akan berubah, satu hal akan tetap sama: tekad kami untuk mencegah teroris menyerang Amerika Serikat," serunya.

Obama juga mengatakan seiring berakhirnya perang Afghanistan, kini sudah waktunya bagi Kongres untuk mencabut larangan transfer tahanan dari penjara militer di Teluk Guantanamo, Kuba. Dengan begitu penjara kontroversial itu dapat ditutup tahun ini.

Reformasi intelijen

Obama pun mengulangi pernyataan sebelumnya, terkait rencana reformasi program mata-mata AS setelah detail penyadapan besar-besaran dibocorkan Edward Snowden. Presiden AS itu mengatakan, komunitas intelijen bergantung pada "kepercayaan publik, dalam dan luar negeri, bahwa privasi warga awam tidak dilanggar."

Presiden Obama juga mendesak Kongres untuk tidak memberlakukan sanksi baru terhadap Iran, yang saat ini tengah merundingkan program nuklirnya.

"Apabila Kongres mengirimkan rancangan undang-undang terkait sanksi baru kepada saya, yang berpotensi mengancam jalannya dialog, pasti akan saya veto," terangnya.

Sanggahan Partai Republik

Menyusul pidato Obama, anggota DPR dari Partai Republik, Cathy McMorris Rodgers, memberikan respon resmi partainya, dengan menyatakan Partai Republik "mengagungkan pasar bebas - dan yakin bahwa warga akan mengambil keputusan sendiri, dan bukan pemerintah yang mengambil keputusan untuk warga."

Ia mengatakan Partai Republik akan fokus pada target menciptakan lapangan kerja tanpa meningkatkan anggaran belanja pemerintah, dana talangan pemerintah serta langkah birokrasi lainnya.

cp/as (rtr, afp, ap, dpa)