1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kevin Rudd Kalahkan Gillard

Ayu Purwaningsih26 Juni 2013

Kevin Rudd mengalahkan perdana menteri Australia Julia Gillard dalam pemungutan suara untuk menentukan pemimpin partai.

https://p.dw.com/p/18x1l
Foto: Reuters

Dalam pemungutan suara yang berlangsung hari Rabu (26/06), Rudd mengantongi 57 suara dan Gillard memperoleh 45 suara anggota parlemen Partai Buruh.

Pemungutan suara berlangsung tepat tiga tahun setelah Julia Gillard menggulingkan kekuasaan Kevin Rudd, dan kurang dari tiga bulan berlangsungnya pemilihan umum di negeri kangguru itu.

Kembalinya Rudd sebagai pemimpin adalah upaya terakhir yang diharapkan oleh Partai Buruh untuk dapat menopang dukungan suara pada pemilu yang dijadwalkan bulan September mendatang.

Australien Machtkampf Gillard 26.06.2013
Julia GillardFoto: Reuters

Diplomat yang pandai berbahasa Mandarin itu diharap dapat menarik dukungan lewat kepopulerannya. Namun dalam kepemimpinannya selama 18 bukan, dua kebijakannya memicu perpecahan dan destabilisasi partai.

Analis menyebutkan terpilihnya kembali Rudd bisa menjadi bumerang: “Saya rasa hal itu akan membantu Partai Buruh. Saya pikir mereka telah menggali lubang kuburannya sendiri, " tandas John Wanna, profesor politik di Universitas Nasional Australia.

Peta politik di Partai Buruh berubah setelah dalam beberapa jajak pendapat terakhir menunjukan bahwa pemerintahan minoritas Gillard bisa mengalami penurunan hingga 35% di parlemen.

Australien Kevin Rudd 26.06.2013
Kevin RuddFoto: picture alliance/AP Photo

Julia Gillard, perdana menteri wanita pertama Australia berjanji untuk berhenti dari parlemen jika kehilangan suara: “ Saya sangat bangga dengan apa yang dilakukan dan dicapai pemerintah dan saya harap akan bertahan untuk jangka panjang."

Gillard harus menyampaikan pengunduran diri sebagai perdana menteri kepada Gubernur Jenderal Quentin Bryce, sebelum Rudd disumpah menjadi perdana menteri.

Ketika mengumumkan pensiun, Gillard mengatakan Partai Buruh tenang dan bisa memenangkan pemilihan dengan meninggalkan perbedaan dii masa lalu dan menyatukan diri sebagai partai politik". Ditambahkannya, “Saya berterima kasih kepada Partai Buruh untuk hak istimewa itu dan saya berterima kasih kepada rakyat Australia atas dukungan mereka."

AP/AB(dpa/ap)