1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Orang Tua Siksa 13 Anaknya di California

19 Januari 2018

Pasangan Turpin ditangkap di California setelah polisi menemukan 13 anaknya yang dikurung di rumah mereka. Beberapa anak juga diikat, dirantai, dan digembok pada tempat tidurnya.

https://p.dw.com/p/2r8tc
David Allen Turpin 57 und Louise Anna Turpin 49 mit ihren Kindern
Keluarga Turpin sedang berlibur bersama.Foto: Imago/UPI Photo

Kejadian menyedihkan ini sudah dimulai saat keluarga Turpin tinggal di Texas, Amerika Serikat. David Allen Turpin (57) dan Louise Anna Turpin (49) menyekap 13 anaknya yang berusia dua sampai 29 tahun di ruangan dan mengikat mereka di tempat tidur. Bila ada salah satu anaknya yang mencoba kabur, kedua orang tua keji tersebut akan mengganti talinya dengan rantai yang digembok selama berbulan-bulan.

Saat tinggal di Texas kedua orang tua itu juga pernah menempati rumah terpisah dengan anak-anaknya dan hanya mengantarkan makanan sesekali. Jika ada dari anak mereka yang memberontak, maka pasangan Turpin tersebut akan memisahkannya ke ruangan lain dan memberi makanan yang lebih sedikit. Hukuman juga diterimaanak yang melawan seperti dipukul dan dicekik.

Untuk mengurangi kecurigaan dari para tetangga, pasangan Turpin mempekerjakan mereka di tengah malam. Salah seorang tetangga keluarga Turpin, Josh Tiedeman-Bell pernah melihat anak-anak nahas tersebut mengurus pekarangan di malam hari. Pada acara Natal tahunan di perumahan tersebut Josh merasa aneh melihat anak-anak Turpin yang tidak bicara sedikit pun. Para tetangga yang biasa mengadakan pesta 'barbeque' di belakang rumah masing-masing tidak curiga, namun merasa pilu saat tahu anak-anak Turpin tumbuh dalam kesengsaraan. "Kami semua seperti bagian dari mimpi buruk mereka," kata Josh, sambil menahan air mata.

Pernah juga suatu ketika orangtua kejam tersebut membawa beberapa apel dan kue pai labu ke rumah. Namun mereka tidak memperbolehkan anak-anaknya menyentuh makanan itu dan hanya menaruhnya di pojok dapur. Padahal pasangan Turpin selalu makan makanan yang baik dan berkecukupan.

Selamat dari mimpi buruk

Kepolisian California akhirnya berhasil mengetahui kasus tersebut setelah salah satu anak perempuan Turpin berhasil melarikan diri dengan memanjat jendela di atas atap rumah. Anak perempuan berusia 17 tahun itu berhasil menghubungi nomor panggilan darurat. Ia telah merencanakan pelarian diri sejak dua tahun lalu.

Polisi lalu menggeledah kediaman keluarga Turpin hari Minggu (14/01/2018). Petugas kepolisian mengaku terkejut saat sampai di rumah yang berlokasi pada sebuah jalan buntu di daerah Perris, 97 km arah tenggara dari Los Angeles. Anak-anak malang tersebut ditemukan dalam kondisi kekurangan gizi yang sangat parah hingga mengalami kerusakan saraf. Anak perempuan tertua mereka yang berusia 29 tahun hanya memiliki berat tubuh 38 kg layaknya anak umur 7 tahun. Beberapa anak lainnya diisolasi begitu lama sampai tidak mengetahui apa arti aparat kepolisian.

Saat penggeledahan, tiga anak sedang dibelenggu di tempat tidurnya. Meskipun Sang Ibu membebaskan anaknya yang berusia 11 dan 14 tahun saat petugas kepolisian mengetuk pintu rumah itu, namun petugas menemukan ada anak berusia 22 tahun dirantai di kasur.

Kotoran manusia berceceran dimana-mana yang menunjukkan bahwa mereka tidak diizinkan menggunakan toilet. Bau menyengat tercium dari tubuh mereka karena anak-anak tersebut hanya diperbolehkan mandi satu kali dalam setahun. Mereka tidak pernah menemui dokter dalam waktu yang lama. Saat anak perempuan yang berhasil kabur diberi obat, ia tidak tahu apa pun tentang obat.

Berdiri bersama anak Turpin

"Fakta-fakta terus terungkap," kata Jaksa Penuntut Riverside County, Mike Hestrin. "Apa yang dimulai sebagai kelalaian menjadi parah, meluas, dan berkepanjangan hingga pelecehan anak," katanya. David Turpin dan Louise Turpin dikenai 12 dakwaan meliputi penyiksaan, pelecehan anak, dan pengurungan orang. David Turpin juga dituntut karena melakukan tindakan cabul pada anak di bawah usia 14 tahun. Mereka ditahan dengan uang jaminan masing-masing sebesar USD 9 juta setelah mereka menyangkal telah melakukan penyiksaan terhadap anak-anaknya di persidangan pertama mereka pada hari Kamis (18/01/2018). Jika semua dakwaan terbukti mereka bisa dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.

"Ini perbuatan yang sangat buruk," kata Hestrin. "menghancurkan hati kita semua," tambahnya. Satu-satunya yang boleh dilakukan anak-anak tersebut adalah menulis jurnal. Penyidik menginvestigasi ratusan jurnal yang ditemukan di rumah itu, kata Hestrin. Jurnal-jurnal itu diharapkan bisa memberi bukti yang kuat atas perbuatan pasangan Turpin.

Pengacara David Turpin, David Macher, telah melakukan penyelidikan atas dakwaan tersebut, dan mengatakan kasusnya akan menjadi tantangan "Ini kasus yang sangat serius," katanya. "Klien kami menyatakan tidak bersalah, dan itu adalah anggapan yang sangat penting," kata David.

Ayah David Turpin yang juga kakek anak-anak tersebut, James Turpin, mengatakan dia tidak percaya tentang laporan penyiksaan tersebut. "Saya akan berbicara dengan anak-anak, mencari tahu cerita sebenarnya setelah saya bisa menghubungi mereka," kata James.

Para tetangga di sekitar lingkungan keluarga Turpin mendatangi rumah itu berduyun-duyun dan meninggalkan beberapa boneka binatang, meski pun anak-anak Turpin hampir tidak dikenal. Ada juga rangkaian besar balon berbentuk hati berwarna merah di halamannya. Sebuah poster juga bertuliskan: "Kami berdiri bersama dengan anak-anak Turpin."

yp/ts  (ap)