1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Koalisi Pemerintah Menang Pemilu Malaysia

6 Mei 2013

Barisan Nasional merebut mayoritas kursi di parlemen. Pimpinan oposisi Anwar Ibrahim mengajukan protes menuding pemerintah melakukan kecurangan manipulasi pemilih.

https://p.dw.com/p/18Sjp
Malaysian Prime Minister Najib Razak (C), his wife Rosmah Mansor (L) and deputy Prime Minister Muhyiddin Yassin celebrate the Barisan Nasional (National Front) coalition electoral victory, on May 6, 2013 in Kuala Lumpur. AFP PHOTO / ROSLAN RAHMAN
Pemilu Malaysia 2013Foto: Roslan Rahman/AFP/Getty Images

Tak lama setelah hasil pemilu diumumkan, Anwar Ibrahim menyatakan telah terjadi kecurangan yang menyebabkan aliansi oposisi Pakatan Rakyat yang dipimpinnya kehilangan kursi.

Anwar menyatakan, pihaknya meminta komisi pemilu untuk memeriksa kemungkinan terjadinya kecurangan. Aliansi oposisi Pakatan Rakyat berhasil meraup 73 kursi.

Komisi Pemilu Malaysia hari Minggu (05/05) menerangkan, koalisi pemerintahan Barisan Nasional (BN) memenangkan 133 dari seluruhnya 222 kursi di parlemen. Dengan demikian, Barisan Nasional berhasil merebut mayoritas.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyerukan kepada semua warga Malaysia agar menerima hasil pemilu. ”Kita telah menunjukkan kepada dunia, bahwa kita merupakan demokrasi yang matang”, katanya dalam sebuah konferensi pers.

Partisipasi Pemilu Tinggi

Dalam pemilu tahun 2008 lalu, Barisan Nasional untuk pertama kalinya kehilangan dua pertiga mayoritas di parlemen dan hanya merebut 140 kursi. Dalam pemilu kali ini, BN kehilangan lagi 7 kursi. Jajak pendapat sebelum pemilu tadinya memprediksi persaingan ketat antara BN dengan pihak oposisi.

Tingkat partisipasi pemilu mencapai 80 persen dan merupakan rekor tertinggi. Menurut jajak pendapat minggu lalu, tingginya partisipasi pemilu bisa menguntungkan kubu oposisi. Bahkan dalam jajak pendapat terakhir hari Jumat (03/05) yang dirilis oleh Merdeka Center for Opinion Research, oposisi disebut-sebut masih menang satu persen di atas kubu Barisan Nasional.

Ternyata, koalisi pemerintah tetap berhasil mempertahankan kekuasaan. Seluruhnya ada 222 kursi parlemen yang diperebutkan. Selama ini, Barisan Nasional memegang kekuasaan di Malaysia sejak negara itu berdiri. Ini adalah pemilu pertama dalam sejarah Malaysia, di mana Barisan Nasional menghadapi persaingan ketat dari kubu oposisi.

Tudingan Kecurangan

Pihak oposisi menuding terjadi beberapa kecurangan menyangkut adanya ribuan pemilih yang sengaja diterbangkan ke daerah pemilihan, dimana terjadi persaingan ketat. Hal itu dilakukan untuk memenangkan calon dari pemerintah.

Namun Ketua Komisi Pemilu Abdul Aziz Yusof menerangkan, tidak ada larangan untuk membayar biaya perjalanan bagi pemilih, selama pemilih tidak diinstruksikan untuk memilih partai tertentu.

Sekretaris Barisan Nasional, Adnan Mansor mengakui bahwa pihaknya mengorganisasi penerbangan charter untuk pemilih yang ingin memilih di kampung halamannya. Tapi ia menolak tuduhan adanya ”pemilih gelap”. Mansor menyatakan, pihak oposisi juga menyewa bus untuk membawa pemilih dari Singapura ke Malaysia.

HP/AP (rtr, afp, dpa)