1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

060611 UN Klimakonferenz

8 Juni 2011

Di Bonn (06/06) dimulai putaran baru perundingan iklim. Sampai tanggal 17 Juni delegasi mempersiapkan KTT Iklim di Durban Desember 2011 untuk mengganti Protokol Kyoto. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.

https://p.dw.com/p/11W0l
Logo UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change)Foto: AP Graphics

Delegasi dari 184 negara bertemu dalam konferensi iklim di Bonn, Jerman, guna mempersiapan KTT iklim akhir tahun ini di Durban, Afrika Selatan. Putaran pertemuan di Bonn membahas tema rekor kenaikan pelepasan CO2 di dunia tahun 2010, meskipun segala upaya untuk solusi yang lebih ramah lingkungan. Waktu untuk perlindungan iklim global makin mendesak. Protokol Kyoto, satu-satunya perjanjian iklim internasional yang mengikat, berakhir tahun 2012 mendatang.

Tidak Ada Waktu Lagi

Negara pertama yang menyampaikan penolakan perjanjian iklim pengganti Protokol Kyoto, justru disampaikan Jepang. Tapi Jepang tidak sendirian, Amerika Serikat, Rusia dan Kanada juga tidak ingin ada kewajiban mengikat, jika Protokol Kyoto yang mengatur emisi CO2, habis masa berlakunya akhir tahun depan.

Tapi Ketua Sekretariat Iklim PBB UNFCCC Christiana Figueres, pada putaran perundingan baru selama dua pekan di Bonn, mengakui, kini sudah terlambat mencapai perjanjian yang sempurna untuk mengurangi pelepasan emisi ke-40 negara industri penandatangan Protokol Kyoto.

Christiana Figueres
Christiana FigueresFoto: picture alliance / dpa

Prosedur ratifikasi dan pelaksanaannya terlalu lama untuk mengaitkan kewajiban periode yang kedua dengan yang pertama. Demikian dikatakan Figueres pada saat pembukaan konferensi di Bonn, Senin 6 Juni.

Dana untuk Menanggulangi Dampak Pemanasan Global

Realitanya, sejak KTT Iklim terakhir Desember 2010, emisi CO2 di dunia naik. Berdasarkan laporan terbaru Badan Energi Internasional IEA, emisi CO2 dari proses produksi energi tahun 2010 sedemikian tinggi. Lebih lagi jika tidak tercapai target yang dijanjikan sampai kini untuk mengurangi emisi, maka pemanasan global akan berkisar 2, 5 sampai lima derajat Celcius. Ini punya dampak fatal terutama bagi negara-negara berkembang.

Untuk mengurangi dampak tersebut dan memungkinkan negara-negara termiskin menyesuaikan diri dengan perubahan iklim, negara-negara penandatangan Protokol Kyoto, Desember 2010 di Cancun, menyepakati dana bantuan segera. Dengan pembayaran 100 milyar Dollar per tahun dalam apa yang disebut Green Fund, akan dibiayai langkah penanggulangan dampak perubahan iklim. Bagaimana mengumpulkan uang itu secara kongkrit masih belum diketahui.

Masih Banyak Masalah Belum Terpecahkan

Green Fund adalah sesuatu yang sudah diputuskan, tapi bagaimana pengolahannya, dari mana sumber dananya dan siapa dengan kriteria apa yang dapat menarik keuntungan. Semua itu pertanyaan yang masih harus dijawab sampai KTT Iklim di Durban, Desember 2011. Untuk itu pembicaraan dua pekan di Bonn tidak cukup. Tapi orang jangan sampai mengabaikan bahwa banyak masalah yang harus dijelaskan paralel dengan perundingan iklim.

Tidak ada yang yakin bahwa Desember nanti di Durban akan tercapai terobosan baru. Juga Uni Eropa, yang lama dikenal sebagai pionir politik iklim, kini memperkirakan perjanjian iklim mengikat baru akan tercapai tahun 2014 atau 2015. Demikian dikatakan ketua mediator Uni Eropa Artur Runge-Metzger pada pembukaan konferensi iklim di Bonn.

Helle Jeppesen/Dyan Kostermans

Editor: Hendra Pasuhuk