Konferensi Keamanan München Dibuka

Masalah keamanan Timur Tengah akan menjadi perhatian. Baru-baru ini, Qatar mendesak negara-negara Arab agar mengirimkan pasukan ke Suriah untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan rejim Damaskus.

Kontroversi yang diikuti ketegangan terkait program nuklir Iran juga menjadi perhatian, kata Direktur Konferensi Keamanan Muenchen, Wolfgang Ischinger, "Kami akan kedatangan sejumlah pemimpin dari Tunisia dan Qatar, dan juga perwakilan dari Libya dan Mesir. Di Muenchen mereka akan bicara tentang harapan dan kesempatan sekaligus juga risiko dan bahaya terkait perkembangan terakhir. Tentu saja termasuk situasi mengerikan di Suriah dan kekhawatiran tentang konflik nuklir dengan Teheran"

Tahun lalu, Konferensi Keamanan Muenchen menjadi sebuah momen bersejarah. Dalam forum itu, Amerika dan Rusia menyetujui kesepakatan baru untuk mengurangi senjata nuklir. Itulah kesepakatan paling penting yang pernah dibuat sejak berakhirnya era perang dingin. Tapi sayang, belakangan kesepakatan itu mengalami kemandekan.

Isu keamanan lainnya terkait dengan pengurangan anggaran pertahanan Amerika. Paman Sam telah memutuskan bakal merampingkan angkatan bersenjata dan memensiunkan sejumlah kapal perang dan pesawat usang. Dalam lima tahun ke depan, Amerika akan mengurangi sekitar 70.000 tentara angkatan darat. Negara adidaya itu akan menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan pasukan khusus, pesawat tempur dan keamanan internet. Penghematan anggaran pertahanan Amerika juga dilakukan dengan menarik pulang dua brigade perang yang selama ini mereka tempatkan di Eropa.

Kata Wolfgang Ischinger, itu artinya Eropa harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk menjaga keamanan mereka sendiri "Karena kami di sini mendengar kekhawatiran bahwa hubungan kerjasama yang erat antara Eropa dan Amerika, sudah tidak penting lagi. Ini tentu bukan keinginan Eropa. Sekali lagi terpisah dari pertanyaan: apa artinya aliansi NATO?“

Amerika akan menegaskan kembali tuntutan lama kepada Eropa untuk lebih menanggung beban bersama di bidang pertahanan. Masalahnya, selama bertahun-tahun anggaran pertahanan di sejumlah negara Uni Eropa mengalami kemandekan. Dengan krisis yang kini sedang melanda, keinginan Amerika itu kelihatannya akan semakin sulit terwujud. Wolfgang Ischinger mengatakan, dalam pertemuan Muenchen, para delegasi akan secara serius membahas masalah ini. Eropa kata dia, harus mencari sinergi untuk menyatukan kemampuan militer di wilayah itu.

Kenyataannya, kepemimpinan militer di Eropa terbentuk dari 27 akademi staf Jenderal. Eropa kesulitan menemukan sebuah formula bersama untuk membentuk kerjasama militer, kata Goetze Neuneck dari Institut Hamburg untuk Perdamaian dan Keamanan. “Tak semua negara membutuhkan angkatan bersenjata yang besar. Lebih lanjut ia mengatakan “Tapi tentu saja diantara negara Eropa punya beberapa kebijakan keamanan dan luar negeri yang sama."

Konferensi Keamanan di Muenchen, Jerman adalah sebuah konferensi rutin tahunan yang membahas kebijakan keamanan internasional. Selama lebih dari duapuluh tahun, konferensi ini telah menjadi forum independen penting bagi pertukaran pandangan diantara para pembuat kebijakan keamanan dunia.

Andy Budiman

Editor: Hendra Pasuhuk