1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

220610 Russland Weißrussland

23 Juni 2010

Belarusia memblokade pengiriman gas bumi dari Rusia ke Uni Eropa yang melewati wilayah Belarusia. Namun tidak ada ancaman kemacetan pasokan gas. Uni Eropa mendesak kedua pihak untuk menaati perjanjian pengiriman.

https://p.dw.com/p/O168
Foto: AP

Sebetulnya Menlu Rusia Sergey Lavrov tidak ingin menyibukkan diri dengan sengketa gas bumi ketika bertemu Presiden Belarusia Alexander Lukaschenko, Selasa (22/06). Tetapi lawan bicaranya tampak cepat naik darah. Lukaschenko berbicara tentang penghinaan terhadap rakyatnya.

Tudingan Lukaschenko diarahkan pada perusahaan gas bumi Rusia Gazprom, "Sementara ini Gazprom berhutang pada kami 260 juta Dolar untuk biaya transit pengiriman gas bumi. Saya memerintahkan untuk menghentikan transit lewat Belarusia, sampai Gazprom membayar tagihan. Dalam paruh pertama tahun ini kami tidak mendapat sepeser pun. Ini absurd dan merendahkan. Anda berhutang pada kami 260 juta Dolar kami berhutang pada Anda 190 juta dolar, dan Anda menutup keran gas untuk kami!“

Sebelumnya, Gazprom mengurangi 30% pasokan gas bumi ke Belarusia, sesuai instruksi Presiden Dimitri Medvedev. Alasannya karena tagihan belum dibayar. Belarusia harus melunasi dulu hutangnya, jika tidak pengiriman berikutnya akan dikurangi sampai 15%. Demikian pernyataan Gazprom.

Namun Presiden Belarusia Lukaschenko bersikeras. "Kami menawarkan pada Anda untuk membayar selisih hutang. 260 juta dolar dikurang 192 juta Dolar, itu hampir 70 juta Dolar. Kirim uang itu pada kami dan masalahnya selesai. Tapi anda menolak. Baik, kalau begitu kirimkan kami 260 juta Dolar dan kami segera mengirim kembali 192 juta Dolar. Itu masuk akal, tapi Anda juga tidak mau. Itu berarti, Anda mencoba menekan kami!“

Sengketa gas yang berhari-hari dinegosiasikan kini meruncing. Tampaknya tak ada yang mau mengalah. Presiden Rusia Medwedew sudah memerintahkan Gazprom untuk menyiapkan reaksi yang pantas terhadap penghentian transit gas oleh Belarusia. Wakil Direktur Gazprom Alexander Medvedev kelihatan tidak sabar.

Sementara itu, Uni Eropa mendesak kedua pihak untuk menaati perjanjian pengiriman. Setidaknya kali ini tidak ada ancaman kemacetan pasokan gas bumi seperti awal 2009, saat sengketa berminggu-minggu antara Rusia dan Ukraina berdampak negatif bagi Eropa. Ini karena hanya 6% dari total pengiriman gas untuk Eropa yang melewati wilayah Belarusia. Selain itu, Gazprom sudah mengumumkan, jika mendesak, pengiriman lewat Ukraina akan ditambah. Lagipula, kebutuhan di musim panas ini, jauh lebih rendah daripada musim dingin 2009.

Sengketa besar yang untuk sementara berdampak kecil. Siapa yang bisa menarik keuntungan dari hal ini?

Pengamat menginterpretasikan langkah keras Moskow sebagai peringatan terhadap Presiden Belarusia Lukaschenko. Setelah berbagai sengketa dagang dan penundaan rencana penyatuan pajak, Rusia kini menunjukkan sisi kasarnya. Awal tahun depan Belarusia akan melakukan pemilihan presiden. Pesan dari Kremlin berbunyi, dukungan terhadap Lukaschenko juga bisa dihentikan. Tapi sejauh ini Lukaschenko tampak tidak peduli.

Stephan Laack/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid