1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kontroversi Pangkalan Militer AS Bayangi Lawatan Clinton

12 Januari 2010

Hillary Clinton melangsungkan lawatan Asia Pasifik yang ke-empat kali sejak menjabat sebagai Menlu AS. Kali ini ia mengawalinya dengan pembicaraan bersama mitranya dari Jepang, Menlu Okada, di Honolulu.

https://p.dw.com/p/LRm5
Pangkalan Militer AS di Okinawa, JepangFoto: AP

Pertemuan antara Clinton dan Menteri Luar Negeri Jepang Katsuya Okada dibayang-bayangi ketegangan hubungan AS-Jepang seputar kontroversi pemindahan pangkalan militer AS di Jepang. Menlu Clinton berusaha menafikannya. Ia menyebut bahwa pembicaraannya dengan menlu Jepang terutama dititikberatkan pada upaya memperkokoh persekutuan militer kedua negara yang 19 Januari mendatang menginjak usia setengah abad. Clinton menyebut, pakta persekutuan militer AS-Jepang 19 Januari 1960 telah menciptakan kestabilan di kawasan Asia Pasifik. Dan hal itu lebih penting dari masalah tunggal seperti pemindahan pangkalan AS.

Betapapun sikap pemerintahan baru Jepang yang ingin memindahkan pangkalan militer AS di Jepang tetap tak bisa disepelekan. Pemerintah kiri tengah Yukio Hatoyama yang baru terbentuk, mengisyaratkan keinginan untuk memindahkan pangkalan udara AS di Futenma ke utara pulau Okinawa, bahkan ke luar wilayah Jepang.

Niat itu dipicu berbagai insiden kriminalitas yang pelakunya adalah tentara AS. Antara lain perkosaan terhadap perempuan Jepang sekitar lokasi pangkalan.

PM Hatoyama juga menyatakan ingin merumuskan lagi hubungan bilateral AS-Jepang agar berlangsung dalam kesetaraan.

Kurt Campbell, asisten Menlu AS untuk urusan Asia Pasifik mengakui, ini merupakan masalah peka yang membutuhkan perundingan khusus.

"Ini memang merupakan masalah yang pelik", kata Campbell. Menurutnya, sasaran utama pertemuan Clinton dengan mitranya Menlu Okada adalah penuntasan persoalan ini. "Penting sekali memang untuk memecahkan masalah terkait Futenma dan pangkalan militer lain di Okinawa. Tetapi pada saat yang sama, kita juga harus dengan jernih mengakui betapa pentingnya hubungan kedua negara. Begitu banyaknya aspek yang harus dijaga dan dikembangkan dalam hubungan Jepang-AS," demikian Campbell.

Namun apakah akhirnya AS akan menyepakati pemindahan pangkalan Futenma, masih belum jelas. Yang jelas, bagi Amerika pangkalan militer di Jepang makin penting lagi belakangan ini, terkait memanasnya sengketa nuklir Kora Utara dan Iran. Karenanya, menurut Campbell, pemerintahnya sangat membutuhkan dukungan Jepang bagi penguatan militer Amerika di Okinawa.

Dalam lawatan Asia-Pasifik yang ke-empat kalinya ini, Clinton akan mengunjungi juga Papua Nugini, Selandia Baru dan Australia.

GG-ZR/afp