1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konvoi Rusia Menuju Kawasan Pemberontak

14 Agustus 2014

Konvoi bantuan Rusia mengubah arah dan kini menuju pintu perbatasan yang dikuasai pemberontak. Dengan begitu Mosow mengabaikan tuntuan Kiev buat memeriksa muatan konvoi sebelum melewati perbatasan.

https://p.dw.com/p/1Cue5
Russland Russischer Konvoi mit Hilfsgütern für die Ukraine 14.08.2014
Foto: Reuters

Konvoi bantuan dari Rusia melanjutkan perjalanannya ke arah selatan menuju kota Luhansk yang dikuasai kelompok pemberontak. Dengan begitu Rusia diyakini berniat mengabaikan tuntutan Kiev dan melewati perbatasan yang tidak diawasi militer Ukraina.

Konvoi berisikan 262 truk tersebut sempat diparkir di sebuah barak militer di kota Voronezh sejak Selasa (12/8) lantaran ketidaksepakatan antara Ukraina dan Rusia terkait mekanisme di perbatasan. Ukraina mengkhawatirkan, iring-iringan truk tersebut juga mengangkut amunisi dan senjata untuk pemberontak.

Dengan mengirimkan konvoi ke selatan, Rusia menghindari kontrol perbatasan oleh Ukraina. Sedianya Kiev mendesak agar Moskow mengirimkan konvoi ke kawasan Kharkiv untuk melewati pemeriksaan oleh Ukraina dan Palang Merah Internasional.

Palang Merah Tidak Terlibat

Sebaliknya konvoi kini diyakini akan melewati pintu perbatasan yang dikuasai oleh tentara pemberontak. Seorang jurnalis kantor berita Reuters juga memastikan, konvoi bantuan telah mengubah arah.

Moskow sebelumnya mengklaim pihaknya sudah mengkoordinasikan pengiriman barang bantuan dengan Palang Merah Internasional. Konvoi tersebut dikatakan mengangkut makanan, air minum, obat-obatan, selimut, produk bayi dan generator listrik.

Rabu (13/8) kemarin perwakilan Palang Merah Internasional mengaku pihaknya belum mengetahui di mana konvoi bantuan dari Rusia akan tiba.

"Invasi Rusia"

Kiev menuding Moskow membantu kelompok separatis pro-Rusia dengan memasok senjata dan mengirimkan tenaga ahli. Sejak April silam tentara pemberontak melancarkan perang dengan pemerintah pusat dan merebut kota-kota besar di wilayah timur.

Kini, ketika pasukan separatis mulai terdesak di tengah operasi militer Ukraina untuk merebut kembali wilayah timur, Rusia kembali melakukan manuver. Presiden Ukraina, Petro Poroshenko Rabu silam menuding Moskow merencanakan "Invasi terhadap wilayah kedaulatan Ukraina di bawah bendera bantuan kemanusiaan."

Sementara itu kelompok pemberontak melaporkan tentara Ukraina membombardir kota Donestk. Menurut sebuah situs milik separatis Ukraina, Novorossija (Rusia Baru), pasukan pemerintah terus bergerak memasuki kota. Tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.


rzn/ab (ap,rtr)