1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korea Utara Angkat Wakil Panglima Baru

17 Juli 2012

Korea Utara menunjuk jenderal Hyon Yong Chol menjadi wakil panglima militer, sehari setelah mencopot mendadak panglima militer Ri Yong Ho..

https://p.dw.com/p/15Yl4
Foto: Reuters

Keputusan Pyongyang itu memicu spekulasi di negara tetangga Korea Selatan, mengenai kemungkinan pengangkatan Hyon Yong Chol di kemudian hari sebagai panglima tentara rakyat menggantikan Ri Yong Ho. Kantor berita resmi Korea Utara KCNA melaporkan Senin (16/07), jenderal Hyon mendapat jabatan baru itu dari komisi pusat militer Partai Komunis serta dari komisi pertahanan nasional di Pyongyang.

BESCHREIBUNG beachten! Hyon Yong-chol Militärchef neuer Nordkorea
Jenderal Hyon Yong-chol wakil panglima baru Korea Utara.Foto: picture-alliance/dpa

Jenderal Hyon Yong Chol yang kurang dikenal di luar negeri merupakan perwira tinggi keempat yang diangkat menjadi wakil panglima militer oleh penguasa baru Kim Jong Un sejak ayahnya Kim Jong Il meninggal. Para pengamat memperkirakan, Kim Jong Un dengan itu hendak memperluas aparat kekuasaannya. Jabatan panglima militer di negara komunis Korea Utara merupakan posisi kunci dalam lingkaran penguasa.

Perebutan kekuasaan internal

Penglima militer Ri Yong Ho dicopot mendadak Minggu (15/07) dengan alasan kesehatan, tanpa dirinci lebih lanjut. Professor Koh Yu Hwan, pakar politik di Universitas Dongguk di ibukota Korea Selatan, Seoul menganalisa, dicopotnya jenderal Ri merupakan indikasi, bahwa dia kalah dalam perebutan kekuasaan internal di kalangan militer.

Nordkorea Militärparade 100. Geburtstag Kim Il Sung
Dalam militer Korea Utara terjadi perebutan kekuasaan internal.Foto: AP

Jendral Choe Ryong Hae yang diangkat menjadi wakil panglima militer bulan April lalu, diduga menjadi tokoh kuat baru di dalam militer yang mendepak Ri. Professor Koh memperhitungkan, jenderal Choe kini menjadi aparat penguasa nomor dua setelah Kim Jong Un, sekaligus menjadi kepanjangan tangan penguasa baru itu di dalam militer.

Kim Jong Un (30) diperkirakan hendak mendobrak tradisi di dalam partai komunis dan militer, yang biasanya memegang jabatan puncak hingga meninggal. Setelah berkuasa selama 7 bulan, Kim Jong Un melanjutkan programnya mendepak kader-kader tua, dan menggantikannya dengan kader baru yang dapat semakin memperkokoh kekuasannya.

AS/AB(dpa, dapd, afp)