1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korea Utara Gelar Konferensi, Jelang Peluncuran Roket

2 April 2012

Setelah menuai kritik internasional atas rencananya meluncurkan satelit, Korea Utara hari Senin (02/04) menyatakan, akan menggelar konferensi Partai Buruh pekan depan.

https://p.dw.com/p/14Wdo
Nordkorea SatellitenstartFoto: AP

Korea Utara hari Senin (02/04) menyatakan, akan menggelar konferensi Partai Buruh pekan depan. Media pemerintah menyebutkan, konferensi partai itu akan berlangsung April 11 di Pyongyang. Korea Utara merencanakan peluncuran roket untuk kurun waktu 12 – 16 April. Diterangkan, bersama dengan roket itu akan terluncur satelit yang akan memantau bumi untuk tujuan damai.

Protes Dilayangkan

Di pihak lain, Amerika Serikat dan negara-negara mitranya menduga, Korea Utara tengah merencanakan ujicoba rudal yang melanggar resolusi PBB.

Karte Korea

Protespun kontan dilayangkan. Sementara Filipina menyebut rencana itu tak bisa diterima, Jepang dan Korea Selatan menyatakan akan menembak jatuh roket itu, apabila memasuki wilayah udaranya. Senin (02/04), Taiwan mengatakan akan terus mengawasi rencana peluncuran roket Korea Utara.

Jurubicara Kementrian Pertahanan Taiwan, David Lo mengatakan, telah memerintahkan pengumpulan data mengenai rencana Korea Utara itu dan menyiapkan langkah-langkah yang menjamin keselamatan rakyatnya. Sejumlah media lokal melaporkan, keputusan pertahanan Taiwan yang termasuk memobilisasi sistim-sistim pertahanan anti rudal PAC III dan Tien Kung (Sky Bow) III seandainya terjadi situasi darurat.

Sementara itu sebuah situs AS menuliskan, pemantauan satelit terhadap persiapan Korea Utara menunjukkan adanya trailer radar dan sejumlah tengki bensin kosong dekat lokasi peluncuran.

Nordkorea Raketenstart
Foto: KRT TV

Situs 38north.org menerakan, foto-foto tersebut menunjukkan Korea Utara telah melakukan persiapan yang lebih jauh, daripada perkiraan sebelumnya. Gambar satelit kawasan Tongchang-ri yang dibuat oleh perusahaan AS, DigitalGlobe pada 28 Maret menunjukkan antenna besar di dekat tebing yang diduga merupakan sistim radar pelacak.

Tiga Generasi Dinasti Kim

Bersamaan dengan itu Korea Utara menegaskan bahwa peluncuran roket tersebut dilakukan dalam rangka perayaan ulang tahun ke 100 mendiang Kim Il Sung yang lahir pada April 15. Kim Il Sung dianggap sebagai pendiri tiga generasi dinasti Kim yang berkuasa di Korea Utara selama ini.

Terkait dengan konferensi partai, pemimpin baru Korea Utara, Kim Jong Un telah dipilih untuk memimpin konferensi itu. Diperkirakan, ia juga akan dipercayakan dengan sejumlah jabatan lain yang pernah diisi ayahnya, Kim Jong Il yang meninggal Desember lalu. Di antaranya, sebagai Sekjen Partai Buruh yang berkuasa.

Nordkorea Kim Jong Un
Foto: AP

Kim Jong Un yang masih berusia dua puluh tahun diangkat sebagai pemimpin partai, pemerintah dan militer Korea Utara. Dua hari setelah konferensi besar itu, parlemen Korea Utara akan bersidang untuk pertama kalinya setelah kematian Kim Jong Il.

Reaksi Berlebihan

Rencana peluncuran satelit Korea Utara diumumkan dua pekan setelah sebuah kesepakatan dengan AS, yang menetapkan penghentian program pengayaan uranium di Yongbyon dengan imbalan bantuan 240 ribu ton pangan dari AS. Karenanya, Pyongyang menegaskan bahwa reaksi internasional terlalu berlebihan.

Dalam suratnya ke organisasi internasional maritime PBB, Korea Utara menuliskan bahwa tahap kedua roket itu akan jatuh ke laut sekitar 190 km dari Filipina Utara. Sedangkan tahap pertama roket itu akan jatuh sekitar 140 kilometer dari pesisir barat Korea Selatan di perairan internasional antara Cina dan negara-negara di kawasan selatannya.

EK/dpa/afp/rtr
Editor: Hendra Pasuhuk