1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

080111 Korea Gespräche

8 Januari 2011

Korea Utara hari Sabtu (8/1) ini kembali menawarkan perundingan kepada Korea Selatan untuk meredakan ketegangan. Sementara itu, hari Sabtu ini di Pyongyang juga diumumkan perayaan ulang tahun Kim Jong Un.

https://p.dw.com/p/zv76
Situasi sebuah jalan utama di Pyongyang yang mencerminkan kesulitan ekonomi di Korea Utara.Foto: Lina Elter

Pemerintah di Seoul tetap menanggapi tawaran perundingan dari Pyongyang secara hati-hati. Diduga tawaran perundingan itu berkaitan dengan situasi ekonomi di Korea Utara yang semakin memburuk, setelah Korea Selatan menghentikan total pemasokan bantuannya.

Korea Utara hari Sabtu ini juga mengumumkan perayaan resmi ulang tahun Kim Jong Un. Namun tidak disebutkan berapa umur yang sebenarnya, 28 atau 29 tahun. Akhir tahun lalu, Kim Jong Un diangkat menjadi jenderal bintang empat, dan bersama ayahnya Kim Jong Il, memimpin parade militer dalan perayaan 65 tahun partai komunis Korea Utara. Selain sosoknya yang tambun, riwayat hidupnya tidak banyak dikenal masyarakat internasional. Bagaimana haluan politik calon pemegang kekuasaan tertinggi di Korea Utara itu juga tidak diketahui.

Pakar Korea Utara dari Jepang, prof. Hajime Izumi mengatakan; “Dengan menunjuk anaknya sebagai penerus, ada keuntungannya. Kim Jong Un dapat terus mendukung dan mewakili ayahnya. Hal itu akan membantu meringankan beban kewajiban yang harus ditanggung Kim Jong Il. Alasan kedua, Kim Jong Un dapat melakukan masa pelatihan, sebelum benar-benar menjadi pemimpin berikutnya di Korea Utara.“

KIm Jong Il tetap berkuasa

Prof.Izumi meyakini, Kim Jong Il akan tetap memegang kekuasaan di Korea Utara. Tanpa terpengaruh kondisi kesehatannya, ia hanya akan menyerahkan kekuasaan secara bertahap. Sebab disadari, Kim Jong Un masih terlalu muda untuk memimpin negara yang diisolasi internasional tapi memiliki senjata atom itu.

Korea Utara kini juga menghadapi masalah ekonomi amat berat. Cina sebagai mitranya yang paling erat, memang hendak menginvestasikan hingga dua milyar Dolar bagi perluasan pelabuhan Rason di Korea Utara. Namun hal itu tidak akan mencukupi untuk memberikan dorongan ekonomi bagi perbaikan kehidupan di negara komunis itu.

Janji Kim Jong Il untuk menjamin kecukupan pangan bagi warganya pada tahun 2012, berkaitan peringatan ulang tahun yang ke 100 Kim Il Sung, ayahnya sekaligus pendiri negara Korea Utara, diyakini tidak akan tercapai. Karena pemasokan bantuan dari luar terutama dari Korea Selatan, sudah dihentikan. Karena itulah Pyongyang kembali menawarkan perundingan kepada Seoul. Jurubicara pemerintah Korea Selatan menanggapi tawaran perundingan itu secara diplomatis : “Berkaitan tawaran Korea Utara, sepengetahuan saya kementrian yang berwenang sedang menyelidiki alasannya, mengapa Korea Utara menawarkan hal itu.“

Seoul ajukan syarat

Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak pekan lalu sudah menuntut Korea Utara agar mengakhiri provokasinya. Sekaligus menunjukan langkah yang tegas bagi penghentian program atomnya. Jika persyaratan itu dipenuhi, Seoul siap melanjutkan pemasokan bantuannya. Lee Myung Bak juga menyebutkan, pihaknya siap menerima Kim Jong Il sebagai mitra bicara yang setara. Penyebabnya, walaupun Kim Jong Un sudah ditampilkan di depan publik, namun hingga kini ia belum secara resmi diangkat sebagai pengganti Kim Jong Il.

Peter Kujath/Agus Setiawan

Editor : Edith Koesoemawiria