1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korea Utara Terus Luncurkan Rudal

20 Mei 2013

Korea Utara hari Senin (20/5) tembakkan rudal jarak pendek untuk kelima kalinya dalam tiga hari terakhir sambil mengutuk Korea Selatan karena mengkritik apa yang mereka klaim sebagai sebuah latihan militer yang sah.

https://p.dw.com/p/18avc
Foto: Reuters

Menteri Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa sebuah rudal telah ditembakkan pada hari Senin, menurut kantor berita Yonhap, meski masih belum jelas apa jenis rudal yang digunakan.

Peluncuran itu dilakukan dua bulan setelah Korea Utara mengancam akan mengobarkan perang nuklir atas tetangganya Korea Selatan dan Amerika Serikat, jika mereka diserang.

Korea Utara mengutuk latihan kerjasama militer AS dan Korea Selatan yang berakhir April lalu, yang dianggap sebagai sebuah latihan persiapan untuk menyerang wilayahnya.


Latihan Sah

“Kami menggelar latihan kerjasama militer untuk memperkuat kapasitas pertahanan kami,” kata kantor berita Korea Utara KCNA yang dikutip oleh Committee for the Peaceful Reunification of Korea, sebuah badan yang mengurus isu hubungan di antara kedua Korea.

“Militer kami sedang melakukan latihan untuk mengatasi meningkatnya langkah-langkah perang dari Amerika dan Korea Selatan, yang merupakan sebuah hak yang sah dari sebuah negara berdaulat.“

Korea Utara sering menembakkan rudal jarak pendek, meski peluncuran yang terakhir ini mengundang kritik dari Korea Selatan dan Amerika setelah adanya ancaman terbaru dari Utara.

Seoul hari Senin mengutuk peluncuran itu memicu ketegangan di wilayah itu, sementara Beijing sekutu utama dan satu-satunya Korea Utara di wilayah, menahan diri.

Ancaman atau Sinyal Berunding?

”Peluncuran ini adalah sebuah taktik untuk memberi sinyal kepada dunia bahwa rezim saat ini sekarang ingin bernegosiasi, sambil pada saat bersamaan mencoba menyelamatkan wajahnya,” kata Kim Yeon-su, seorang professor di Korea National Defense University di Seoul, yang merupakan bagian dari kementrian pertahanan Negara itu. Kim mengatakan bahwa Korea Utara memiliki ratusan senjata rudal jarak pendek dan menengah.

Tampaknya hanya ada sedikit prospek pembicaraan diantara Korea Utara dan Amerika, karena Washington berkeras bahwa Pyongyang perlu meninggalkan program nuklirnya, sesuatu yang dikatakan tidak akan dilakukan oleh Negara yang miskin dan terisolasi tersenbut.

ab/ml (rtr/ap/dpa)